Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Besar untuk Covid-19 Dinilai Tidak Menurunkan Angka Kasus

Kompas.com - 05/11/2020, 13:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ekonom senior dan Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Didik Rachbini mengkritisi satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Ia menyebut bahwa pemerintahan saat ini memiliki utang yang semakin besar setiap tahunnya. Bahkan, menurut dia anggaran yang diperbesar untuk atasi pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap penurunan angka kasus.

"Utang sekarang di masa Covid-19 enggak ada pengaruh apa-apa ke Covid-19. Anggaran besar tidak punya dampak apa-apa ke Covid. Utang banyak, tapi Covid-19 tetap tidak turun," kata Didik dalam "Evaluasi bidang Politik dan Ekonomi", Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Indo Barometer: 57,1 Persen Responden Anggap Sangat Kecil Peluang Terinfeksi Covid-19

Dalam paparannya, utang Indonesia saat ini jumlahnya sebesar Rp 1.530 triliun. Ia pun mempertanyakan untuk apa utang besar tersebut, jika kasus Covid-19 tak kunjung turun.

Padahal, kata dia, segala kegiatan kementerian dan lembaga pemerintah sudah diturunkan separuhnya.

Menurut dia, semestinya utang bisa jadi menurun karena tak banyaknya agenda kementerian dan lembaga.

Akibat dari banyaknya utang yang dihasilkan pemerintah Jokowi, ia pun tak segan-segan mengatakan bahwa rezim pemerintahan ini adalah rezim pencipta utang.

"Rezim Jokowi ini adalah rezim pencipta utang, makin tahun makin besar. Baik infrastruktur, pengeluaran sosial, tidak ada yang ngontrol, DPR nya cuma manut saja," kata dia.

Baca juga: Survei Indo Barometer: 50,6 Persen Responden Puas dengan Penanganan Covid-19

Didik pun memaparkan sejumlah data utang negara yang terjadi sebelum masa Covid-19 dan saat Covid-19.

Menurut paparannya, utang pemerintah Jokowi pada 2019 sudah sangat besar yaitu Rp 921,5 triliun.

"Utang ini sangat besar dari waktu ke waktu. Untuk apa? untuk membayar utang-utang yang jatuh tempo yaitu Rp 475,2 triliun pada 2019, lalu untuk SBN netto nya Rp 446,3 triliun," kata dia.

Hal ini, menurutnya kontradiktif dengan cita-cita Jokowi sebelumnya yaitu menurunkan utang menjadi Rp 651 triliun pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com