Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Syaikhu, dari Wakil Wali Kota Bekasi hingga Jadi Presiden PKS

Kompas.com - 05/10/2020, 17:07 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kali gagal dicalonkan sebagai wakil gubernur, rupanya tak membuat karier politik politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu redup.

Kenyataannya, pria berusia 55 tahun itu justru baru saja terpilih sebagai Presiden PKS menggantikan Sohibul Iman.

Penetapan Syaikhu sebagai Presiden PKS dilakukan pada saat sidang musyawarah Majelis Syura PKS, Senin (5/10/2020).

"Alhamdulillah Sidang Musyawarah Majelis Syura berjalan dengan lancar. Para anggota Majelis Syura PKS yang hadir telah melaksanakan kewajiban syuranya secara baik dan memilih kader-kadernya untuk penugasan menjayakan partai di lima tahun ke depan," kata Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufrie dalam pidato sambutannya sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (5/10/2020).

Baca juga: Gantikan Sohibul Imam, Ahmad Syaikhu Resmi Jadi Presiden PKS

Syaikhu diketahui mulai bergabung sebagai kader PKS pada 2004 saat dirinya dicalonkan oleh partai tersebut sebagai anggota DPRD Kota Bekasi.

Sebelumnya, setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, ia bekerja sebagai auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Selatan (1986-1989) dan auditor di BPKP Pusat sejak 1989.

Selanjutnya pada 2009, ia terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.

Namun, saat Pilkada Kota Bekasi dihelat pada 2013, Syaikhu yang diusung PKS bersama Partai Golkar untuk mendampingi Rahmat Effendi, berhasil memenangkan kontestasi tersebut. Syaikhu akhirnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi.

Baca juga: Tolak RUU Cipta Kerja, PKS: Berpotensi Timbulkan Kerusakan Lingkungan

Dua kali gagal wagub

Setelah jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Bekasi selesai pada 2018, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jawa Barat bersama Sudrajat, sebagai calon gubernur.

Selain pasangan tersebut, ada tiga kandidat lain yang turut berkontestasi, yaitu Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Pasangan Sudrajat-Syaikhu yang diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, PBB dan Partai Idaman itu harus menelan pil pahit kekalahan. Pasalnya, mereka hanya mampu memperoleh 6.317.465 suara atau setara dengan 28,74 persen.

Pilkada pun dimenangkan oleh pasangan Ridwan Kamil-UU dengan perolehan 7.226.254 suara atau sekitar 32,88 persen.

Selanjutnya, pada 2019 ia terpilih sebagai anggota DPR RI. Oleh fraksinya, Syaikhu ditempatkan di Komisi V yang membidangi soal infrastruktur, transportasi, daerah tertinggal dan imigrasi, pencarian dan pertolongan, serta meteorologi, klimatologi dan geofisika.

Baca juga: Ahmad Syaikhu Harap Wagub Pendamping Anies Baswedan Berasal dari PKS

Pada saat yang sama, Syaikhu masuk bursa calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan posisi Sandiaga Uno yang maju sebagai calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto.

Awalnya, selain Syaikhu ada nama Agung Yulianto yang diusulkan Gerindra dan PKS untuk menggantikan Sandiaga. Namun, kedua usulan nama tersebut ditolak oleh DPRD DKI.

Surat rekomendasi yang sebelumnya telah diberikan kepada DPRD DKI dicabut. Gerindra dan PKS akhirnya mengajukan nama lain yaitu Ahmad Riza Patria dan Nurmansyah Lubis.

Akhirnya nama Riza Patria lah yang terpilih untuk menggantikan Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com