Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Stigma Negatif dari Masyarakat Jadi Kendala "Tracing" Kasus Covid-19

Kompas.com - 30/09/2020, 08:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui, proses tracing menjadi kendala terbesar dalam penanganan Covid-19 saat ini.

Sebab, banyak penolakan dari masyarakat karena ada stigma negatif terhadap penderita Covid-19.

"Karena banyaknya resistansi dari masyarakat di lapangan akibat adanya stigma negatif dari masyarakat terhadap penderita Covid-19 dan ini harus dihindari," ujar Wiku sebagaimana dikutip dari laman resmi Satgas Covid-19, Rabu (30/9/2020).

Baca juga: Ganjar Minta Kepala Daerah Tingkatkan Jumlah Testing Covid-19

Kondisi tersebut juga diperparah adanya berita bohong yang menghilangkan rasa percaya terhadap pasien yang menjadi subyek tracing.

Wiku pun mengakui, proses tracing, testing, dan treatment (3T) merupakan upaya yang tidak mudah.

"Untuk itu kami menghimbau masyarakat untuk betul-betul memahami bahwa keterbukaan kita semuanya sangat penting bagi pemerintah dalam upaya pemerintah melakukan tracing," kata Wiku. 

Masyarakat, kata dia, harus terbuka terkait riwayat perjalanan dan interaksi yang dilakukan.

Masyarakat lainnya pun diminta tidak memberikan stigma negatif terhadap penderita positif Covid-19.

"Apa yang bisa dilakukan masyarakat, kita bisa bersama-sama memudarkan stigma negatif. Ingat musuh kita bukan saudara-saudara kita atau orangnya. Musuh kita adalah virusnya," ucap Wiku.

"Bersikap jujur dan suportif kepada petugas adalah sikap yang penting dalam menyukseskan program 3T," kata dia. 

Sementara itu, berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 7-14 September 2020 terhadap 90.967 responden, masih ada tujuh persen masyarakat yang mengucilkan atau memberikan stigma negatif kepada penderita Covid-19.

Baca juga: Rasio Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tinggi, padahal Testing Bermasalah

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, temuan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Sebab, kasus-kasus penolakan masih terjadi di lapangan.

"Tentunya ini tak bisa dibiarkan saja, misalnya ada kasus pegawai BPS. Dia positif Covid-19 dan masuk RSD Wisma Atlet Kamyoran," ucap Suhariyanto.

"Kemudian setelah dinyatakan negatif Covid-19 dan pulang, lalu di kosannya ditolak sehingga kita harus carikan tempat tinggal baru," kata dia. 

Merujuk hal ini, dia menyarankan ke depannya ada sosialisasi yang lebih gencar kepada masyarakat tentang Covid-19.

Tujuannya, seluruh masyarakat dapat memahami dengan baik tentang pandemi saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com