Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19 Disebut Bikin Perokok Kian Sulit Berhenti

Kompas.com - 28/08/2020, 16:31 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dokter Spesialis Paru Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RSUP Persahabatan Feni Fitriani Taufik mengatakan pandemi Covid-19 membuat perokok semakin sulit untuk berhenti. 

Apalagi, pandemi memaksa sebagian orang harus tinggal di rumah. Kondisi itu bisa meningkatkan stres dan dorongan untuk merokok semakin kuat.

Bahkan, orang-orang yang tadinya sudah berhenti, bisa kembali jadi perokok karena kondisi pandemi.

Baca juga: Bisakah Asap Rokok Menularkan Virus Corona pada Perokok Pasif?

"Stay home kadang ada juga yang terganggu pekerjaannya, harus berhenti dari pekerjaan, itu juga suatu stres tersendiri. Seperti buah simalakama yang bisa jadi dari tadinya enggak merokok dia akan kembali ke kebiasaan merokoknya, atau malah lebih banyak," kata Feni dalam diskusi di Graha BNPB, Jumat (28/8/2020).

Menurut Feni, perokok berisiko lebih besar terpapar Covid-19. Sebab, imunitas seorang perokok, terutama di saluran nafasnya, pasti terganggu akibat merokok.

Sehingga, lebih berpotensi terpapar virus apa pun, termasuk Covid-19.

Baca juga: Menurut Dokter Paru, Perokok Lima Kali Berisiko Terjangkit Covid-19

“Orang yang merokok mempunyai risiko terkena Covid-19 lebih dua kali lipat dibanding yang tidak merokok,” kata Feni.

Ia menjelaskan, orang yang merokok memiliki reseptor yang lebih banyak daripada mereka yang bukan perokok.

Reseptor ini, kata Feni, merupakan tempat menempelnya virus.

“Artinya dia menyediakan tempat yang lebih banyak untuk virus Covid-19 masuk ke dalam tubuhnya,” ujar dia.

Lebih lanjut, kata Feni, merokok memiliki efek negatif jangka pendek dan panjang terhadap tubuh seseorang.

Efek jangka pendek itu, misalnya iritasi saluran napas yang akan menurunkan sel-sel imun dan pertahanan saluran napas.

Baca juga: Perokok 2 Kali Lipat Lebih Berisiko Terpapar Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Paru

"Sehingga mudah terjadi iritasi, mudah masuk kuman, mudah terinfeksi sehingga gejala-gejala seperti ISPA, batuk berulang itu akan mudah terkena buat merokoknya,” Ujar Feni.

“Efek jangka panjangnya semua masyarakat dan yang merokok tahu bahaya kanker, hipertensi, stroke, sakit gula, kanker, paru dan segala jenis (penyakit) itu ada semuanya,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com