JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, dibutuhkan tingkat kewaspadaan yang sama untuk menghadapi mutasi Virus Corona penyebab Covid-19.
Masyarakat, menurutnya, tetap perlu menjalankan protokol kesehatan yang sama untuk menghindari potensi tertular Covid-19.
"Di luar kita kan tidak mungkin bertanya, kamu Virus Corona strain mana? Artinya semua virus harus kita perlakukan sama," ujar Amin ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/8/2020).
"Virus pun tidak pilih-pilih (dalam menularkan ke manusia). Intinya kita harus melakukan kewaspadaan yang sama dan protokol kesehatannya tetap sama," lanjutnya menegaskan.
Dia mengingatkan bahwa disiplin memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan tidak berkerumun tetap harus dilakukan.
Baca juga: Mutasi Virus Corona Ditemukan di Filipina dan Malaysia, 10 Kali Lebih Menular
Amin melanjutkan, mutasi Virus Corona di Filipina dan Malaysia memang terjadi.
Mutasi itu kemudian dikaitkan dengan kemampuan virus tersebut untuk lebih cepat menularkan kepaea manusia.
Namun, kata Amin, kemampuan virus hasil mutasi itu baru berdasarkan observasi di laboratorium.
"Itu baru diobservasi di cawan petri, artinya di laboratorium in vitro. Artinya orang menguji lalu diukur. Tapi belum diamati di manusia," jelasnya.
Sebelumnya Amin mengatakan, strain (tipe) baru dari mutasi Virus Corona yang teridentifikasi di Malaysia dan Filipina ada kemungkinan masuk ke Indonesia.
Baca juga: Eijkman: Virus Corona di Indonesia Juga Bermutasi tetapi Tak sampai Seperti di Malaysia dan Filipina
Namun, tipe baru hasil mutasi virus yang disebut lebih mudah menular itu hanya bisa masuk jika ada individu yang membawanya.
"Kalau bicara kemungkinan, bisa saja kalau ada orang dari daerah tertular membawa virus itu ya bisa saja. Artinya kemungkinan itu ada tapi sekali lagi belum ditemukan sampai saat ini (di Indonesia)," ujar Amin.
Menurut Amin, dari 16 tipe Virus Corona di Indonesia yang telah dikirim ke bank data influenza internasional atau Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), tidak ditemukan tipe virus yang menyerupai yang ditemukan di Malaysia dan Filipina baru-baru ini.
Dengan kata lain, tutur Amin, virus tipe G614 itu saat ini baru ditemukan di beberapa tempat saja.
Amin menambahkan, mutasi Virus Corona terjadi secara acak (random).