Jika suatu kondisi menguntungkan bagi virus, maka bisa bertahan dan bermutasi. Sebaliknya, kondisi yang tidak menguntungkan bisa mematikan virus.
Baca juga: Virus Corona Bermutasi, Apa Dampaknya pada Pengembangan Vaksin?
Kemudian, dari keseluruhan Virus Corona yang bertahan, tidak semua bermutasi dari tipe D ke tipe G.
"Dari yang survive tidak semua mutasi dari D menjadi G. Di Indonesia juga ada beberapa mutasi tapi tidak sampai seperti itu," ungkap Amin.
Diberitakan, sebuah strain mutasi virus corona baru, SARS-CoV-2, yang diyakini jauh lebih mudah menular (infectious) daripada varian asli virus corona yang menyebabkan Covid-19 telah dideteksi di Filipina dan Malaysia.
Melansir Straits Times, Senin (17/8/2020), menurut Pusat Genom Filipina, strain G614, dengan genotipe asli D614, dideteksi dalam sebuah sampel kasus positif dalam jumlah kecil dari Quezon City.
Baca juga: Virus Corona di Indonesia Diyakini Belum Bermutasi
Mutasi ini mengubah asam amino pada posisi 614, dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin), sehingga disebut D614G.
Artinya, jenis D614 di awal berubah menjadi G614 saat ini.
Sebelumnya, D614G juga telah dideteksi keberadaannya di Malaysia.
Seperti diberitakan Straits Times, Minggu (16/8/2020), mutasi D614G ditemukan oleh Institut Penelitian Medis Malaysia dalam 4 kasus dari 2 klaster Covid-19 di negara tersebut.
Adapun klaster yang dimaksud adalah Sivagangga dan Ulu Tiram.
Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, dengan penemuan mutasi ini, orang-orang harus lebih hati-hati dan melanjutkan sikap disiplin dalam menerapkan langkah-langkah keamanan seperti menjaga jarak fisik, kebersihan, dan menggunakan masker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.