Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Wagub Jatim Saat Buka Pariwisata di Tengah Pandemi Covid-19...

Kompas.com - 18/08/2020, 09:38 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengaku tak mudah bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membuka sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19 di wilayahnya.

"Kami di pemerintah susah-susah gampang mewujudkan ini, tapi kami selalu sampaikan, negara mana sih yang sekarang sudah bebas dari Covid-19, enggak ada," ujar Emil dalam acara PolitikFest yang ditayangkan di kanal YouTube KompasTV, Senin (17/8/2020) malam.

Emil mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tak gampang mengambil keputusan tersebut lantaran beberapa orang menganggap pembukaan pariwisata hanya sebagai kebutuhan sekunder.

Baca juga: Cerita Komandan Upacara Detik-detik Proklamasi di Istana Saat Pandemi Covid-19

Menurut Emil, pembukaan sektor pariwisata merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada industri pariwisata.

Email menegaskan bahwa keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka sektor pariwisata dengan melihat sebagai kebutuhan tersier masyarakat umum.

"Tapi ini sumber primernya para pelaku industri pariwisata, jadi relatif bagi si masyarakat (umum) mungkin kebutuhan tersier, tapi bagi masyarakat yang menggantungkan hidup pariwisata itu primer untuk mereka," kata Emil Dardak.

Di sisi lain, Emil mengakui, keputusan membuka sektor pariwisata juga tak fair.

Misalnya, bagi pekerja seni yang sejak pandemi tak mempunyai pemasukan karena tak mendapatkan izin.

"Ini memang enggak fair juga untuk pelaku seni," kata dia.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 1.821, Total Kasus Covid-19 Indonesia Lewati 140.000

Kendati demikian, Emil Dardak juga tak mau membenarkan atas langkah yang telah diambil sebelumnya.

Ia pun mengajak masyarakat agar kini fokus menatap ke depan tanpa harus merenungi langkah yang telah diambil sebelumnya.

"Daripada kita menangisi kemarin, mending ke depan platform apa yang akan kita gunakan, prinsip apa yang akan kita gunakan," kata dia.

"Kami di pemerintahan dibuka los (semua sektor) juga bahaya, tiba-tiba nanti euforia, tetapi di pemerintah ini juga ada kesulitan untuk memikirkan nasib mereka," ucap Emil.

Baca juga: Khofifah dan Risma Duduk Semeja Dengarkan Hasil Survei Penanganan Covid-19 di Jatim

Berdasarkan Satgas Penanganan Covid-19 pada pukul 12.00 WIB, Senin (17/8/2020), penyebaran Covid-19 telah menyebabkan 28.239 orang di Jawa Timur terjangkit Covid-19.

Sementara, kasus meninggal sebanyak 2.037 kasus dan sembuh sebanyak 21.255.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com