Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah: Kalau Kiai Pakai Masker, Masyarakat Banyak yang Ikut

Kompas.com - 07/08/2020, 14:22 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Muhammadiyah Covid-19 Command Centre ( MCCC) Deni Wahyudi Kurniawan menilai, pendekatan keteladanan diperlukan dalam mendorong masyakat untuk patuh mengikuti protokol kesehatan.

Menurut Deni, keteladanan dalam protokol kesehatan yang diberikan tokoh masyarakat pada berbagai kegiatan seperti menggunakan masker dengan sendirinya akan diikuti masyarakat.

“Bahwa memang keteladanan ini yang paling penting, kalau misalkan kiai, ustaz, DKM mensyaratkan memakai masker, masyarakat saya kira banyak yang bisa mengikuti,” kata Deni dalam diskusi di Graha BNPB, Jumat (7/8/2020).

Baca juga: Muslimah NU Diminta Tegas pada Suami dan Anak dalam Penerapan Protokol Kesehatan

Oleh karena itu, Muhammadiyah membuat aturan pada lembaga pendidikan yang mengharuskan pimpinannya menggunakan masker.

Kemudian, kata Deni, pimpinan dan tokoh masyarakat juga diminta untuk memberikan pesan pentingnya memakai masker agar masyarakat terlindung dari virus Covid-19.

“Kami juga di sekolah-sekolah dan juga kampus membuat sebuah peraturan begitu ya, pimpinannya menggunakan masker,” ujar Deni.

“Jadi keteladanan dan juga pesan yang terus-menerus, supaya masyarakat sadar untuk melaksanakan itu,” kata dia.

Sebab, berdasarkan survei yang dilakukan Muhammadiyah, masih ada masyarakat yang belum sadar pentingnya penggunaan masker terutama di wilayah informal.

Namun, lebih banyak yang sadar menggunakan masker di tempat ibadah dan perkantoran.

“Memang tantangannya adalah yang di jalanan, fasilitas informal di pasar, tongkrongan, ini yang yang harus kita teruskan kampanyekan,” kata Deni.

“Survei kami menemukan kalau di perkantoran dan juga di tempat ibadah itu lumayan cukup tinggi ya di atas 70 persen sudah memakai masker,” tutur dia.

Baca juga: Cerita Pasien Covid-19, Terinfeksi Setelah Protokol Kesehatan Kendur

Oleh sebab itu, Muhammadiyah melakukan pendekatan secara langsung dengan memberi pesan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, lanjut Deni, pendekatan melalui media juga dilakukan agar menjangkau lebih banyak orang.

“Artinya mencoba sosialisasi, dengan cara langsung memberikan pesan pada masyarakat yang mungkin belum menyadari hal itu,” ujar Deni.

“Pendekatannya harus kita sesuaikan dengan masyarakat, ada yang bisa di sentuh dengan medsos, ada yang harus ketemu langsung, ada yang melalui media secara umum. Jadi memang semua channel harus kita gunakan,” tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com