JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyiapkan fatwa baru lainnya terkait Covid-19.
Fatwa baru tersebut, yaitu terkait dengan ketersediaan vaksin Covid-19 untuk pengobatan penyakit tersebut.
Saat ini, pemerintah melalui perusahaan farmasi Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19.
"Kita berdoa semoga upaya pemerintah dalam menyegerakan tersedianya vaksin dapat terwujud dan dalam kaitan ini MUI perlu mempersiapkan fatwanya," ujar Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam webinar bertajuk Peranan Fatwa MUI pada Masa Pandemi Covid-19 dan Dampak Hukumnya yang digelar Universitas Al-Azhar Indonesia, Rabu (5/8/2020).
Baca juga: Pandemi Covid-19, Wapres: Fatwa Baru Ulama adalah Jawaban
Adapun, vaksin Covid-19 produksi Bio Farma tersebut saat ini tengah memasuki tahap persiapan uji klinis fase tiga.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Bio Farma saat ini memiliki kapasitas produki awal 100 juta.
Hingga Desember 2020, akan siap 150 juta dosis tambahan.
"Jadi pada tahun depan akan diproduksi sebanyak 250 juta dosis dan jumlahnya akan mencukupi untuk Indonesia . Bukan tidak mungkin, Bio Farma bisa mengekspor juga vaksin Covid-19 untuk membantu negara lain," ujar Erick dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menambahkan, kapasitas produksi maksimal yang akan digunakan untuk memproduksi vaksin Covid-19 sebesar 250 juta dosis per tahun.
"Bio Farma sedang menyiapkan fasilitas produksi tambahan sebesar 150 juta dosis. Fasilitas produksi tambahan ini akan siap pada Desember 2020, dari rencana semula awal tahun 2021," tutur dia
Baca juga: Bio Farma Dipastikan Produksi 250 Juta Vaksin Covid-19 Per Tahun
Vaksin Covid-19 saat ini sedang menjadi kebutuhan dunia. Seluruh lembaga penelitian dunia berlomba–lomba menemukan vaksin Covid-19.
Di Indonesia, Bio Farma menggandeng perusahaan Sinovac.
Alasannya, karena vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac, menggunakan platform inactivated (virus yang diinaktivasi) yang metodenya sudah dikuasai Bio Farma sejak lama.
Faktor lainnya, hingga kini mereka memiliki kemampuan pengembangan vaksin Covid-19 tercepat, mempunyai pengalaman sebagai perusahaan pertama di dunia yang menyelesaikan fase 1 untuk vaksin SARS, dan memiliki produk vaksin H1N1 (Swine Flu) pertama yang disetujui dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.