Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbincang Virtual, Menlu RI dan China Bahas Vaksin Covid-19 hingga Kasus ABK

Kompas.com - 30/07/2020, 16:32 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan virtual dengan Menlu China Wang Yi pada Kamis (30/7/2020).

Dalam pertemuan itu, Retno membahas empat isu yakni masalah vaksin Covid-19, kerja sama pemulihan ekonomi pasca pandemi, masalah anak buah kapal (ABK) dan situasi Laut China Selatan.

"Kami sepakat untuk meningkatkan kolaborasi internasional guna penanganan Covid-19 teutama dalam menjamin rantai pasokan bahan baku bagi produksi obat dan pengembangan vaksin," kata Retno melalui telekonferensi, Kamis (30/7/2020).

Baca juga: UPDATE 30 Juli: Ada 53.723 Kasus Suspek Covid-19 di Indonesia

Terkait masalah percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, Retno meminta akses ekspor Indonesia untuk China diperluas.

Terutama terkait ekspor minyak kelapa sawit, sarang burung walet, buah tropis dan produk laut.

"Kalau kita melihat data BPS bulan Mei dan Juni ini alhamdulillah Indonesia justru berhasil meningkatkan kinerja ekspor tidak saja ke RRT (Republik Rakyat Tiongkok) tetapi juga ke Amerika serikat, India, Jepang dan Singapur," ujarnya.

Baca juga: 3 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Pelita di Tanjung Priok Tutup Tiga Hari

Masih dalam hal pemulihan ekonomi Retno juga ingin menjaga investasi yang berkualitas dan saling menguntungkan dengan China.

Mengingat, lanjut dia, China merupakan investor terbesar kedua untuk Indonesia setelah Singapura.

"Kemudian hal lain yang kita bahas adalah rencana pembentukan travel coridor bagi bisnis essential yaitu bussiness essential travel coridor arragement yang diharapkan dapat kita selesaika dalam waktu dekat dengan RRT," imbuhnya.

Sementara terkait kondisi ABK Indonesia yang bekerja di kapal ikan China, Retno meminta pemerintah China segera menindaklanjuti laporan yang masuk secara transparan.

Serta meminta pemerintah China melakukan investigasi menyeluruh kemudian dilanjutkan dengan pemberian hukuman pada pelaku kematian ABK Indonesia, pelarungan jenazah dan kondisi kerja yang tidak layak.

Baca juga: Faisal Basri: Hilirisasi Untungkan Industri China, Sadar Enggak Sih Kita?

"Saya juga mendesak agar pemerintah RRT agar dapat memproses secara hukum pihak-pihak yang bertanggungjawab. Sebagaimana pemerintah Indonesia telah melakukan agen-agen penyalur ABK di Indonesia," ungkapnya.

Sedangkan terkait situasi Laut China Selatan, Retno menegaskan prinsip-prinsip Indonesia yang selalu menghormati UNCLOS 1982 yang mengatur tentang perairan internasional.

"Semua negara di kawasan memiliki kepentingan yang sama untuk mempertahankan situasi yang damai stabil termasuk situasi di Laut China Selatan," ucap Retno Marsudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com