Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei PRC Sebut Tren Keterpilihan Kepala Daerah Milenial Meningkat

Kompas.com - 26/07/2020, 21:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting, Rio Prayogo menyatakan, tren keterpilihan kepala daerah milenial meningkat sejak 2017.

Ia memaparkan, pada 2017 sebanyak 5,2 persen kepala daerah usia milenial sukses mendapat mandat rakyat. Hal itu berlanjut ke Pilkada 2018. Jumlah kepala daerah milenial yang terpilih mencapai 10 persen dari seluruh kandidat.

"Ada tren positif tingkat keterpilihan milenial dalam pilkada. Pilkada 2017 tingkat keterpilihan kepala daerah milenial 5,2 persen. Sementara pada pilkada 2018 tingkat keterpilihan calon kepala daerah milenial naik menjadi 10 persen," kata Rio dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (26/7/2020).

Ia menambahkan, jika tren positif ini berlanjut, akan semakin banyak kalangan milenial yang memimpin suatu daerah.

Baca juga: Wagub Sulteng Gandeng Aldi Taher dalam Pilkada 2020: Dongkrak Suara Milenial

Kendati demikian, Rio mengatakan, ada beberapa catatan bagi para kepala daerah milenial yaang telah terpilih khususnya pada Pilkada 2017.

Pertama, dari 5,2 persen yang terpilih, 40 persennya terdapat unsur dinasti politik yang mewarnai keterpilihan mereka. Mereka merupakan saudara atau anak dari kepala daerah sebelumnya atau politisi terkemuka di daerahnya.

Kedua, dari 5,2 persen kepada daerah milenial yang terpilih pada 2017, 60 persennya harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kedua hal itu menurut Rio harus menjadi catatan bagi calon kepala daerah milenial yang akan berkontestasi di Pilkada 2020.

"Saya rasa ini PR (pekerjaan rumah) milenial yang harus kita jawab bersama," lanjut Rio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com