Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kak Seto: Orangtua jadi Kunci Kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh

Kompas.com - 24/07/2020, 20:13 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kak Seto Mulyadi mengatakan, kunci kesuksesan pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah orangtua. Maka dari itu, untuk menunjang proses pembelajaran, orangtua harus menjadi idola bagi anak-anaknya.

“Orangtua adalah mediator antara guru dan anak. Sinergi orangtua dan guru menjadi kunci efektivitas proses PJJ,” kata Kak Seto dalam keterangan tertulis.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam diskusi online dalam rangka Hari Anak Nasional di kanal Youtube Dompet Dhuafa TV, Kamis (23/7/2020).

Kak Seto pun menyarankan para guru untuk memberi materi ajar kepada orangtua sebelum disampaikan ke anak-anak.

Kemudian pada kesempatan tersebut, Kak Seto juga menekankan, pada dasarnya semua anak cerdas. Para orangtua harus mengetahui hal tersebut agar dapat membimbing dan mendukung perkembangan anak.

Baca juga: Dapat Beasiswa SMART Ekselensia Dompet Dhuafa, Siswa Sumsel Ini Banggakan Orangtuanya

“Proses pembelajaran dari rumah ini menjadi kesempatan bagus bagi para orangtua untuk memahami kecerdasan anak-anaknya,” kata Kak Seto.

Meski begitu, sambung dia, pada masa pandemi Covid-19 ini, para guru atau tenaga didik tidak boleh terlalu memaksakan standar dan indikator pencapaian siswa. Standar isi PJJ cukup meliputi etika, estetika, iptek, nasionalisme, dan kesehatan.

“Tidak harus sangat sesuai dengan kurikulum maupun standar yang harus dicapai,” kata Kak Seto.

Sementara itu, Riafinola Ifani Sari atau yang biasa disapa Nola Be3 mengaku, semenjak pemberlakuan PJJ, hubungan emosional antara dirinya dan anakanya Naura, menjadi semakin dekat.

Baca juga: Bantu UMKM Terdampak Covid-19, Pemprov DKI Gandeng Dompet Dhuafa

Hal tersebut membuat Nola lebih memahami karakter dan kebutuhan pengembangan diri anaknya.

“Poin positifnya, PJJ mampu mendekatkan orangtua dengan anak-anaknya,” kata Nola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com