Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Pemerintah Soroti Kepatuhan Masyarakat

Kompas.com - 20/07/2020, 20:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, terus bertambahnya kasus Covid-19 hingga saat ini menjadi gambaran bahwa tingginya aktivitas masyarakat tidak diiringi dengan kepatuhan menaati protokol kesehatan.

Yuri mengingatkan, protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 harus dilakukan terus menerus.

"Penambahan kasus ini adalah gambaran dari aktivitas penduduk yang semakin tinggi, tetapi tidak mematuhi protokol kesehatan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (20/7/2020).

Baca juga: Komunitas Motor Mulai Kopdar dengan Protokol Kesehatan

"Protokol kesehatan, yakni jaga jarak, memakai masker dengan baik dan benar dan mencuci tangan," lanjut dia.

Padahal, protokol kesehatan merupakan satu-satunya pegangan semua pihak agar tetap aman dari Covid-19.

Sebab, apabila satu individu terinfeksi, berpotensi besar menularkan kepada keluarga di rumah, orang-orang di sekitarnya, orang yang berkontak erat dengan dirinya, lansia maupun orang dengan komorbid (penyakit bawaan).

"Protokol kesehatan adalah satu-satunya pegangan kita agar kita bisa aman dari penularan Covid-19. Dibutuhkan komitmen dan dilakukan terus-menerus," tegas Yuri.

Sebelumnya, Yuri mengatakan, masih ada penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 hingga Senin (20/7/2020).

Baca juga: Jusuf Kalla Minta Pengurus Masjid Serukan Protokol Kesehatan Covid-19 Setiap Shalat Lima Waktu

Menurut Yuri, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Senin, ada penambahan 1.693 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.

Jumlah ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 14.027 spesimen dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, secara akumulatif ada 88.214 kasus positif Covid-19 di Indonesia sampai saat ini.

Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 27 provinsi.

Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 467 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Ketua DMI Ingatkan Panitia Kurban Patuhi Protokol Kesehatan

Yuri melanjutkan, pemerintah juga mencatat ada penambahan 1.578 pasien yang telah dinyatakan sembuh.

"Dengan demikian, total pasien sembuh ada 46.977 orang," tutur Yuri.

Kemudian, ada penambahan 98 pasien yang tutup usia setelah sebelumnya dinyatakan positif virus corona.

"Sehingga jumlah pasien meninggal dunia menjadi 4.329 orang," ujar Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com