Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Jaring Pengaman Sosial Covid-19 Harus Pro Rakyat Kecil

Kompas.com - 20/07/2020, 10:47 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, kebijakan pemerintah dalam program Jaring Pengaman Sosial sebagai upaya mengatasi pandemi Covid-19 harus berbasis ideologi dengan semangat pembebasan dan pro wong cilik.

Menurut Hasto, semangat pembebasan dan keberpihakan kepada rakyat kecil sejalan dengan kemerdekaan Indonesia ke-75 yang akan segera dirayakan.

Hal ini disampaikan Hasto dalam diskusi Taruna Merah Putih (TMP) yang digelar secara virtual di Jakarta, Minggu (19/7/2020) malam.

"Bicara Jaring Pengaman Sosial merupakan soal praktik pembumian ideologi Pancasila. Maka ideologi sebagai jiwa harus menggerakkan kita," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Minggu (19/7/2020).

"Situasi sulit hanya bisa diatasi melalui gotong royong dengan sesama anak bangsa kita," kata Hasto.

Baca juga: Jika Tanpa Pengawasan Ketat, Politisi PDI-P Anggap Perpanjangan PSBB Tak Ada Gunanya

Hasto mengatakan, PDI-P juga melaksanakan prinsip tersebut. Seluruh kader harus selalu menggelorakan semangat pembebasan sebagai jalan ideologi yang selalu berpihak pada rakyat kecil.

Hasto mengingatkan, keberpihakan kepada rakyat kecil itu merupakan perintah Pancasila dan UUD 1945.

"UUD 1945 menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Pasal kelima Pancasila tentang keadilan sosial harus dijiwai oleh sila-sila lainnya," ujarnya.

Adapun terkait program jaring pengaman sosial, Hasto meyakini, kabinet Indonesia Maju seperti Kementerian Sosial hingga Kementerian Kesehatan hadir di tengah masyarakat.

Hasto mengatakan, Menteri Sosial Juliari Batubara mampu membuat terobosan selama wabah Covid-19 baik melalui bantuan sosial dan kebijakan.

"Kami percaya Pak Juliari Batubara sebagai Menteri Sosial mampu membuat langkah terobosan yang mewujudkan kehadiran negara di tengah pandemi," ucap Hasto.

"Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan, kami percaya Pak Ari akan mendorong kerjasama dengan para menteri lainnya agar tercipta program padat karya sehingga rakyat mendapatkan kesempatan kerja," tuturnya.

Baca juga: Atasi Covid-19, Wapres Sebut Rp 2,7 Triliun Dialokasikan untuk 21.000 Pesantren

Tak hanya itu, Hasto mengatakan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga mendorong program-program untuk meningkatkan kesehatan dan kemandirian rakyat selama wabah Covid-19.

"Kita semua berharap Kemenkes terus membangun dan mendorong rakyat berdikari untuk terus mencukupi kesehatan dengan apa yang kita punya. Kami yakin Pak Menteri Kesehatan mampu menjalankan misi kerakyatan tersebut," ucap Hasto.

Di sisi lain, Hasto mengatakan, peran kepala daerah di masa pandemi Covid-19 ini sangat penting.

Hasto menceritakan, dirinya sempat bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mampu menunjukkan bagaimana kekuasaan berpihak dan bekerja totalitas untuk rakyat.

"Juga Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang jadi model bagaimana pendataan rakyat diintegrasikan dengan baik sehingga jadi model dan membantu Kementerian Sosial," ujar Hasto.

Baca juga: Pilkada 2020, PDI-P Jateng Optimistis Menang di 15 Daerah

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, PDI-P meminta DPR melalui Badan Anggaran (Banggar) agar anggaran negara difokuskan tak hanya untuk bantuan sosial (bansos), tetapi program padat karya.

"Anggaran negara difokuskan bukan hanya untuk bansos, namun juga program padat karya demi membangun spirit rakyat di tengah pandemi ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com