Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Sebut Wisawatan Lokal Jadi Harapan Bangkitkan Pariwisata

Kompas.com - 19/07/2020, 14:54 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengincar wisatan dalam negeri dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata di tengah kebiasaan baru.

"Saat ini kita memang, maaf kata, tidak bisa berharap banyak pada wisatawan mancanegara. Oleh karena itu kita fokus di wisatawan nusantara," ujar Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I, Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu dalam diskusi di BNPB, Jakarta, Minggu (19/7/2020).

Vinsensius mengatakan, akibat pandemi Covid-19 telah berdampak langsung pada wisatawan mancanegara dan lokal.

Baca juga: Gubernur Erzaldi: Pembukaan Pariwisata Terbuka di Babel Dilakukan Bertahap

Namun, untuk membangkitkan sektor pariwisata ke depannya, pihaknya saat ini lebih mengutamakan wisatawan dalam negeri.

Kemenparekraf mencatat, pada 2019 terdapat pergerakan sekitar 300 juta wisatawan lokal.

Merujuk data tersebut, pemerintah memandang hal itu merupakan potensi besar untuk kembali menggeliatkan sektor pariwisata di Tanah Air.

Oleh karena itu, pemerintah menganggap wisatawan lokal menjadi satu-satunya harapan saat ini.

"Kita bersyukur, alhamdulillah, penduduk kita yang 260 juta lebih ini merupakan potensi yang luar biasa untuk wisatawan nusantara," kata Vinsensius.

Baca juga: Merasa Bisa Kendalikan Covid-19, Sumbar Intensifkan Promosi Pariwisata

Vinsensius mengatakan, pemerintah memiliki strategi dalam dua hingga tiga bulan depan untuk mengembalikan keyakinan masyarakat terhadap destinasi pariwisat.

Maka dari itu, pihaknya menekankan kepada wisatawan maupun pelaku pariwisata agar menerapkan pedoman protokol kesehatan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan.

"Kita mulai menerjemahkan protkol kesehatan lebih substantif ke sektor pariwisata," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com