Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung BUMN Go Global, Menlu Senang Erick Thohir Bekerja Cepat

Kompas.com - 17/07/2020, 11:20 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meneken nota kesepahaman kerja sama program BUMN Go Global.

Retno berharap dengan nota kesepahaman ini, maka BUMN bisa memiliki landasan kuat saat memasarkan produknya ke pasar internasional.

"Kementerian Luar Negeri akan sepenuhnya mendukung program BUMN Go Global. Di sinilah pentingnya MoU ini ditandatangani, untuk memberikan landasan kuat bagi kerja sama seterusnya," kata Menlu dalam jumpa pers sebelum penandatanganan MOU, yang disiarkan secara daring, Jumat (17/7/2020).

Baca juga: Menlu Minta China Hadirkan Warganya sebagai Saksi di Kasus Kapal Long Xing 629

Retno mengaku senang bisa bekerja sama dengan Erick Thohir. Apalagi, pembahasan kerja sama ini dilakukan dengan cepat dan tidak berbelit-belit.

"Jadi biasanya kalau kita mau tanda tangan pun perlu waktu berbulan-bulan, this time, dari sejak Pak Menteri bicara seminggu yang lalu kita langsung tindaklanjuti dalam seminggu," kata dia.

Retno menambahkan, sejak awal pandemi Covid-19 pada Maret ini, kerja sama antara Kemenlu dan BUMN sangat intensif.

Kedua kementerian terus membahas kerja sama pengadaan alat kesehatan seperti alat pelindung diri, jubah operasi, obat-obatan bahan baku obat, hingga kerjasama pengadaan dan pengembangan vaksin.

"Next, Pak Menteri dapat kami laporkan juga bahwa kita sudah siap untuk berkolaborasi di bidang energi. Jadi kesehatan dan next kemudian energi dan kerja sama lainnya," kata dia.

Baca juga: Muhammadiyah Sarankan Bank BUMN Fokus Bantu UMKM

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kerja sama ini menunjukkan bahwa Indonesia secara diplomatik tidak hanya fokus di politik, tetapi juga mengembangkan dunia usaha.

"Memang kita coba memasarkan produk-produk BUMN yang pada saat ini sudah diakui juga di banyak negara," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com