Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Baznas: Pengumpulan Zakat Selama Covid-19 Naik hingga 46 Persen

Kompas.com - 15/07/2020, 17:19 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Bambang Sudibyo mengatakan, pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) mengalami kenaikan sebesar 46 persen selama pandemi Covid-19.

Disebutkan, sejak Januari-Juni 2020, total dana yang dikumpulkan Baznas yaitu sebesar Rp 240,39 miliar.

Sementara itu, pada periode yang sama di 2019, Baznas mengumpulkan dana sebesar Rp 156,83 miliar.

"Pengumpulan ZIS di era Covid-19 mengalami kenaikan sebesar 46 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu untuk bulan Januari sampai Juni 2019," kata Bambang dalam rapat bersama Komisi VIII DPR, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Baznas: Selama Pandemi, Penyaluran Bantuan Fokus untuk Masyarakat Terdampak Covid-19

Ia menjelaskan, pengumpulan ZIS itu, pertama, melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) sebesar 34,6 persen. Kedua, pengumpulan retail sebesar 25,2 persen. Ketiga, pengumpulan digital sebesar 23,9 persen.

Sisanya melalui CSR sebesar11,1 persen, zakat perusahaan sebesar 2 persen, dan zakat payroll sebesar 2,3 persen.

Dari total ZIS yang terkumpul, penyaluran zakat di Januari-Juni 2020 pun mengalami kenaikan hingga 129,82 persen.

Bambang mengatakan, jumlah mustahik yang menerima zakat naik 87,42 persen.

"Pendistribusian dan pendayagunaan di era Covid-19 mengalami kenaikan sebesar 129,82 persen dari sisi jumlah dana tersebut. Dan 87,42 persen kenaikannya dari jumlah mustahik dibandingnkan dengan periode yang sama pada tahun yang lalu," kata dia.

Baca juga: Donatur Lembaga Zakat Selama Ramadhan Menurun, Jumlah Penerima Naik

Selain itu, Bambang mengatakan, anggaran Baznas yang bersumber dari APBN sebesar Rp 8 miliar terpakai Rp 724 juta untuk membantu penanganan Covid-19.

Karena itu, total anggaran Baznas yang dipakai untuk operasional yaitu sebesar Rp 7,27 miliar.

Namun, ia mengatakan penyerapan anggaran APBN belum optimal karena adanya kebijakan bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19.

"Realisasi APBN digunakan untuk kebutuhan rutin operasional sebesar Rp 2.563.895.551 atau 35,2 persen selama Januari sampai Juni 2020," ujarnya.

"Penyerapan anggaran APBN belum optimal disebabkan oleh aadnya kebijakan BDR (bekerja dari rumah) yang menyebabkan berkurangnya biaya operasional termasuk tidak adanya biaya perjalanan dinas," kata Bambang.

Baca juga: Kurban Saat Pandemi Covid-19, Baznas Terapkan Protokol Kesehatan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com