Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ingatkan Daerah Berstatus Zona Hijau Covid-19 Tak Kembali Kuning atau Merah

Kompas.com - 08/07/2020, 18:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan daerah yang sudah berstatus zona hijau tidak kembali menjadi daerah kuning apalagi merah akibat paparan Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf Amin dalam kunjungannya ke Kota Sukabumi pada Rabu (8/7/2020).

Kota Sukabumi sendiri saat ini menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang statusnya merupakan zona hijau Covid-19.

"Dalam semua kegiatan, supaya sesudah hijau ini jangan kembali jadi biru, kuning apalagi merah. Bagaimana menjaga konsistensi ini, kalau sudah hijau jangan balik lagi. Bagaimana menjaga istikamahnya ini," kata Ma'ruf.

Baca juga: Gugus Tugas: Hingga 5 Juli, 104 Daerah Berstatus Zona Hijau Covid-19

Ia mengatakan, untuk mencapai suatu daerah menjadi zona hijau Covid-19 bukanlah perkara yang mudah.

Hal tersebut juga seiring dengan mempertahankannya yang tak kalah sulit dari mencapainya.

"Oleh karena itu saya berharap, saya berdoa mudah-mudahan (daerah) hijau sekali hijau tetap hijau, jangan jadi kuning, biru, apalagi merah," ujar dia.

Dalam kunjungan pertamanya sejak pandemi Covid-19 ini, Ma'ruf Amin berharap dapat menemukan inovasi-inovasi daerah yang sudah hijau.

Terutama dalam menyelenggarakan model pendidikan serta lokasi-lokasi keramaian seperti pasar dan terminal, termasuk di Kota Sukabumi.

Baca juga: Wali Kota Rahmat Effendi Klaim Kota Bekasi Sudah Zona Hijau

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Jawa Barat saat ini R0 atau angka pertambahan kasus Covid-19-nya sudah di bawah 1.

"Itu bukan hal yang mudah. Saya sampaikan apresiasi kepada Walikota yang bisa menjadikan Kota Sukabumi sebagai zona hijau karena tidak semua daerah bisa hijau. Ini adalah upaya-upaya yang tidak mudah," kata dia.

Dalam kunjungan ke Sukabumi tersebut, Ma'ruf mengunjungi SMAN 4 Kota Sukabumi, Balaikota Sukabumi, serta Pondok Pesantren Assobariyyah.

Ia juga didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, serta Menteri Agama Fahcrul Razi.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Pendidikan Online Tidak Optimal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com