Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemen PPPA: SLB Tak Miliki Sarana dan Prasarana Memadai Lakukan Pembelajaran Jarak Jauh

Kompas.com - 03/07/2020, 13:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak sekolah luar biasa (SLB) yang tidak memiliki sarana dan prasarana memadai sehingga saat penerapan pembelajaran jarak jauh menjadi kendala bagi anak penyandang disabilitas.

Hal tersebut dikatakan Asisten Deputi Bidang Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Ciput Eka Purwianti dalam diskusi daring, Jumat (3/7/2020).

"Banyak SLB yang tidak ada atau tidak punya cukup sarana untuk pembelajaran jarak jauh sehingga anak penyandang disabilitas sudah tidak dapat sekolah secara formal tapi saat harus belajar jarak jauh sarana prasarananya tak cukup dimiliki SLB," kata dia.

Baca juga: Siswa SLB di Gunung Kidul Semangat Buat Hand Sanitizer Sendiri untuk Perangi Corona

Padahal, kata dia, anak-anak penyandang disabilitas yang berada pada tahap rehabilitasi harus melakukan terapi di SLB-SLB tersebut.

Terapi tersebut harus dilakukan berkesinambungan, tetapi akibat pandemi ini rehabilitasi menjadi terlambat dengan keterbatasan SLB beroperasi akibat pandemi.

Selain itu, kata dia, kesulitan lainnya adalah ketidaksiapan guru atau tenaga pendidik dalam memberikan pembelajaran jarak jauh.

Baca juga: Sekolah Berkebutuhan Khusus, Ini 6 Jenis SLB yang Harus Kamu Ketahui

"Atau bisa jadi materi pembelajaran tidak bisa disampaikan secara jarak jauh, kemudian gawai terbatas baik di pihak guru atau murid," kata dia.

Termasuk juga soal menurunnya motivasi orangtua dalam membimbing anak disabilitasnya di rumah akibat kesulitan ekonomi sebagai dampak Covid-19.

Hal tersebut, kata dia, menjadi tantangan tersendiri yang harus diselesaikan dalam menangani anak-anak penyandang disabilitas selama masa pandmei Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com