Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Akhyar Nasution di Pilkada Medan, Demokrat Ajak PAN dan PKS Berkoalisi

Kompas.com - 18/06/2020, 10:51 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menjajaki komunikasi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi pada Pilkada Medan 2020 dan memenangkan Akhyar Nasution.

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, partainya tak mungkin mengusung Akhyar sendiri.

"Demokrat tak bisa mengusung sendiri, untuk itu kami telah membangun komunikasi dengan PAN dan PKS untuk berkoalisi. Harapan kami bisa tiga partai, namun jika hanya dua pun, tak masalah, tetap dapat berlayar," kata Kamhar saat dihubungi, Kamis (18/6/2020).

Baca juga: Partai Demokrat Dukung Akhyar Nasution di Pilkada Medan 2020

Akhyar saat ini menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan dan merupakan kader PDI-P.

Kamhar mengatakan, PD telah mengeluarkan surat tugas kepada Akhyar sebagai tanda pemberian dukungan.

Menurut Kamhar, kontestasi Pilkada Medan 2020 tak akan mudah. Apalagi, Pilkada Medan akan diikuti Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo.

Bobby juga tercatat sebagai kader PDI-P.

"Kami memahami, tak mudah membangun koalisi, apalagi berhadapan dengan menantu Jokowi yang telah memborong hampir semua partai," ujar dia. 

"Tapi kami optimistis, pasti dapat berlaga meski hanya koalisi dua partai," kata Kamhar.

Ia mengatakan, Bappilu DPP PD telah mengundang Akhyar dalam rapat konsultasi pada 11 Juni. 

Pada kesempatan, hadir Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono dan Sekjen PD Teuku Riefky. Hadir pula ketua DPC PD Kota Medan dan plt ketua DPD PD Sumatera Utara.

"Bappilu juga telah mempresentasikan tentang Pilkada Kota Medan dan kehadiran Akhyar Nasution pada rapat konsultasi bersama Ketum Mas AHY yang didampingi Sekjen, Bang Teuku Riefky, Bendum Mas Renville dan jajaran pimpinan lainnya. Mas Ketum menaruh atensi yang tinggi untuk Pilkada Kota Medan," tutur dia. 

Baca juga: Golkar Dukung Gibran dan Bobby pada Pilkada 2020

Menurut dia, DPP PD tidak mau menjadikan pilkada sebagai ajang coba-coba calon pemimpin. Kamhar menyatakan, nasib rakyat tak boleh dipertaruhkan.

"Kami tak ingin Kota Medan dipimpin oleh orang yang sedang coba-coba. Kita sudah punya pengalaman, betapa mahalnya harga yang mesti ditanggung dan dibayar jika diberikan kepada bukan ahlinya. Nasib rakyat tak boleh diserahkan pada orang yang sedang coba-coba," ujar Kamhar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com