JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar isu ekspolitasi anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal ikan China Long Xing 629 dibahas pada tingkat bilateral.
"Untuk mengangkat isu ini di level bilateral kedua negara, pertama kita sudah memanggil duta besar RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang ada di Jakarta," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha melalui telekonferensi, Rabu (10/6/2020).
Baca juga: Kemenlu: Moratorium ABK Indonesia di Kapal Ikan Asing Tak Selesaikan Masalah
Menurut Judha, pihaknya juga sudah mengirimkan nota diplomatik terkait beberapa kasus ABK di kapal ikan berbendera China, termasuk kasus kapal Long Xing.
Bahkan, Duta Besar Indonesia untuk China sudah bertemu dengan pejabat Kementerian Luar Negeri China untuk membahas kasus tersebut.
"Kami sudah mendapatkan konfirmasi bahwa otoritas RRT sedang melaksanakan penyidikan atas beebagai kasus yang menimpa awak kapal Indonesia," ujarnya.
"Namun kami belum mendapatkan update lebih lanjut mengenai hasil penyeledikan tersebut," ucap Judha.
Baca juga: Tiga Agen ABK WNI Kapal Long Xing 629 Jadi Tersangka Perdagangan Orang
Beberapa waktu lalu dikabarkan ada ABK Indonesia yang diduga mengalami eksploitasi dan dilarung dari kapal ikan Long Xing 629.
Dalam video yang ditayangkan media Korea Selatan MBC, ada kesaksian ABK Indonesia yang bekerja di kapal tersebut.
Dalam video itu, kanal MBC Korea Selatan memberikan tajuk Eksklusif, 18 jam sehari kerja. Jika jatuh sakit dan meninggal, lempar ke laut.
Seorang awak kapal Indonesia mengungkapkan, dia merasa pusing karena tidak biasa meminum air laut dan mengaku seperti ada dahak yang keluar dari tenggorokan.
Ia juga menyebutkan, mereka bekerja sehari selama 18 jam, di mana dia pernah berdiri selama 30 jam.
Kemudian mereka mendapat enam jam untuk makan, di mana pada waktu inilah saksi mengungkapkan mereka memanfaatkannya untuk duduk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.