JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta sektor ekonomi di lokasi yang tingkat penularan Covid-19 rendah namun berdampak besar bagi masyarakat, dapat didahulukan untuk dibuka di fase kenormalan baru atau new normal.
Hal itu disampaikan Jokowi saat berkunjung ke Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (10/6/2020).
"Sektor ekonomi yang penularannya rendah tapi memiliki dampak ekonomi yang tinggi didahulukan," ujar Jokowi.
"Terutama sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, industri manufaktur, konstruksi, logistik, transportasi barang, perminyakan, pertambangan, ini sudah disampaikan Ketua Gugus Tugas agar jadi catatan kita semua," kata Presiden.
Baca juga: Jokowi Minta Pemda Tak Sembarangan Putuskan Berlakukan New Normal
Ia pun meminta tak semua sektor kehidupan masyarakat dibuka di saat pemberlakuan new normal.
Jokowi menyarankan pembukaan dimulai dari tempat-tempat ibadah lalu diikuti dengan sektor perekonomian yang tingkat penularannya rendah.
"Tidak semua langsung kita buka. Sektor dan aktivitas apa yang dimulai dibuka secara bertahap, itu secara bertahap tidak langsung buka 100 persen. Beberapa daerah sudah melakukan dibuka dulu 50 persen, dibuka dulu separuh," ujar Jokowi.
"Saya kira contoh beberapa daerah yang sudah melakukan akan kita evaluasi dan sangat bagus. Sebagai contoh persiapan pembukaan tempat ibadah dengan protokol kesehatan saya lihat bagus," kata dia.
Baca juga: Anggota Komisi IX: Covid-19 Masih Mengintai, New Normal Bukan Berarti Bebas Beraktivitas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.