Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Muhadjir Effendy Kalang Kabut Dapat Instruksi dari Jokowi soal Bansos...

Kompas.com - 09/06/2020, 19:28 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendapatkan instruksi penting dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Instruksi tersebut cukup mengejutkan Muhadjir karena disampaikan tepat lima hari sebelum Idul Fitri yang jatuh pada 24 Mei.

Di tengah data penerima bansos yang masih semrawut karena kemunculan warga miskin baru yang tak terdata sebelumnya, Jokowi menginstruksikan agar 80 persen bansos dapat tersalurkan sebelum Lebaran.

Baca juga: Polisi Lengkapi Alat Bukti Kasus Dugaan Korupsi Bansos untuk Lansia

Instruksi Jokowi itu membuat Muhadjir dan jajarannya kalang kabut, termasuk dengan PT Pos Indonesia yang menjadi penyalur utama bansos.

Ia bahkan sampai tak bisa libur untuk memenuhi instruksi Jokowi tersebut.

"Lima hari sebelum Idul Fitri, Presiden menginstruksikan 80 persen (bansos) harus sudah tersalur. Itu PT Pos tidak ada yang libur. Saya juga tidak libur, jam 12 malam masih telepon-telepon dengan Dirut PT Pos untuk memastikan," cerita Muhadjir dalam sebuah diskusi online, Selasa (9/6/2020).

Muhadjir mengatakan, saat itu pihaknya langsung melakukan percepatan dan mengebut bagaimana bansos-bansos dari pemerintah agar tersalurkan sesuai target Presiden ke daerah-daerah.

Di Jawa Barat misalnya, lima hari sebelum Lebaran, kata dia, bansos di wilayah tersebut baru tersalur 27 persen saja.

Namun saat ini, dari laporan yang diterima, seluruh bansos di Jawa Barat sudah di atas 80 persen.

"Jadi Presiden sangat konsern dan sekarang kami sudah mulai merapikan data. Sekarang kami punya skema, jadi kami akan benahi data-data itu, mudah-mudahan putaran berikutnya sudah semakin tepat sasaran. Ini tujuannya untuk meningkatkan daya beli masyarakat bawah," kata dia.

Baca juga: Ikut Pemerintah Pusat, Penyaluran Bansos Covid-19 di Jakarta Dilakukan sampai Desember 2020

Ia mengatakan, percepatan penyaluran bansos tersebut dilakukan karena pemerintah mendapat pilihan antara harus menunggu data rapi atau membiarkan masyarakat yang kelaparan meninggal dunia.

Oleh karena itu, dengan data yang carut-marut itulah pihaknya tetap bergerak untuk menyalurkan bansos dengan tujuan agar masyarakat tak mati kelaparan.

"Maka sekarang ada isu data tak akurat, salah sasaran saya sangat maklum. Memang ketepatan sasaran pilihan kedua. Pertama, bansos ini harus sampai dulu" kata dia.

"Presiden waktu itu instruksikan, (kalau) menunggu data rapi sampai orang mati karena kelaparan, datanya tidak rapi-rapi. Makanya kami turun. Terakhir Presiden minta tidak perlu ada verifikasi di kabupaten/kota, langsung kepala desa dengan musyawarah desa sepakat kalau itu harus dibantu, langsung dibantu," lanjut dia.

Muhadjir mengatakan, Presiden Jokowi selalu mewanti-wanti terkait kemunculan masyarakat kelas menengah yang menjadi miskin baru itu. Apalagi, jumlahnya banyak dan dinamis.

Baca juga: Dinsos Tangsel: Ada Kesalahan Pengiriman Paket Bansos ke Warga Pesona Serpong

Sebab, masyarakat yang masuk ke dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sudah pasti akan mendapat bantuan baik program keluarga harapan (PKH) maupun bantuan pangan non-tunai.

Namun, bagi masyarakat miskin baru, mereka tidak terdata sheingga harus disusuri oleh RT/RW, dan tingkat desa untuk dipastikan bahwa mereka akan mendapat bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com