Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

45 Hari Operasi Ketupat, Korlantas Catat Terjadi 444.489 Pelanggaran

Kompas.com - 09/06/2020, 18:07 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Lalu Lintas (Korlantas) mencatat, terdapat 444.489 pelanggaran yang terjadi selama 45 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menuturkan, pelanggaran paling banyak dilakukan oleh pengemudi kendaraan roda empat.

"426.950 teguran didominasi dengan pelanggar roda empat yang tidak mengunakan sabuk pengaman atau seat belt, melebihi jumlah penumpang, serta lampu stop yang tidak menyala," tutur Awi melalui video telekonferensi, Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Operasi Ketupat Berakhir, Total 70.719 Kendaraan yang Keluar Masuk Jakarta Diputar Balik

Kemudian, sebanyak 17.539 kasus lainnya merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh kendaraan roda dua.

Menurut Awi, jenis pelanggarannya adalah tidak membawa dokumen SIM dan STNK serta tidak menggunakan helm.

Polisi juga mencatat, 1.980 kecelakaan lalu lintas terjadi selama Operasi Ketupat pada kurun waktu 24 April-7 Juni 2020.

Akibat kecelakaan tersebut, 3.565 orang menderita luka ringan, 288 orang mengalami luka berat dan 418 orang meninggal. Total kerugian materiil sekitar Rp 3,7 miliar.

Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat tahun ini, polisi juga melakukan penyekatan sebagai implementasi larangan mudik.

Larangan tersebut diberlakukan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Perintah Kapolri, Operasi Ketupat Diperpanjang hingga 7 Juni 2020

Awi mengatakan, terdapat 56 titik penyekatan selama larangan mudik berlaku.

Kemudian, 146 pos penyekatan untuk menjaring kendaraan pemudik yang ingin kembali ke daerah asal pada arus balik Lebaran 2020.

Total, ratusan ribu kendaraan diminta putar balik karena melanggar ketentuan tersebut.

"Total kendaraan yang diputar balik selama Operasi Ketupat Tahun 2020 sejumlah 156.774 kendaraan, dengan perincian 78.455 kendaraan pada arus mudik dan 78.319 arus balik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com