Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Risiko Penyebaran Covid-19 Dinamis, Masyarakat Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Kompas.com - 08/06/2020, 20:16 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memetakan tingkat risiko penyebaran Covid-19 per kabupaten/kota di Indonesia.

Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus ahli epidemiologi dan pakar informatika penyakit menular Dewi Nur Aisyah menyebut, data tersebut sifatnya dinamis.

Artinya, terdapat daerah-daerah yang sebelumnya tidak terdampak, namun dapat berubah menjadi daerah dengan risiko rendah.

Baca juga: Doni Monardo: 92 Daerah Masih Bertahan sebagai Zona Hijau

"Begitu juga ada daerah dengan risiko rendah yang dapat berpindah menjadi zona risiko sedang, atau sebaliknya," kata Dewi di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (8/6/2020).

Pemetaan dilakukan sejak akhir Mei 2020.

Ada 15 indikator utama yang digunakan dalam proses pemetaan, yang terbagi menjadi 11 indikator epidemiologi, dua indikator surveilans kesehatan masyarakat dan dua indikator pelayanan kesehatan.

Selanjutnya dilakukan pemberian skor pada setiap indikator dan dilakukan pembobotan untuk kemudian dijumlahkan.

Hasil penghitungan tersebut dikategorisasikan menjadi empat zona risiko utama Covid-19, yaitu zona risiko tinggi, zona risiko sedang, zona risiko rendah dan zona tidak terdampak.

Baca juga: Ketua Gugus Tugas: Ancaman Covid-19 Belum Berakhir

"Pada akhir Mei 2020 telah disampaikan terdapat 102 kabupaten/kota tidak terdampak yang diwakili oleh zona berwarna hijau," kata Dewi.

"Pada hari ini kami akan mengumumkan 136 kabupaten/kota dengan risiko rendah di mana kabupaten tersebut memiliki scoring 20 persen tertinggi teratas," tuturnya.

Oleh karena data tersebut bersifat sangat dinamis, Dewi meminta supaya seluruh masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam seluruh sektor kegiatan.

Protokol kesehatan yang wajib dilakukan yakni, menggunakan masker, menjaga jarak fisik, menghindari kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun selama kurang lebih 20 detik.

"Karena untuk melawan Covid-19 diperlukan upaya kolektif masyarakat bersama dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru untuk hidup lebih bersih, hidup lebih sehat, dan hidup lebih taat," kata Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com