Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 27 Mei: Jumlah ODP Mencapai 49.942 Orang

Kompas.com - 27/05/2020, 16:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait Covid-19 di Indonesia pada Rabu (27/5/2020) pukul 12.00 WIB, mencapai 49.942 orang.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, seluruh ODP itu terus dipantau perkembangannya.

"Pemantauan di seluruh rumah sakit terhadap ODP 49.942 orang, PDP yang sedang diawasi sebanyak 12.667 orang," ujar Yuri dalam konferensi pers di BNPB, Rabu (27/5/2020).

Baca juga: Hingga 26 Mei, Ada 65.748 ODP dan 12.022 PDP Covid-19 di Indonesia

Sementara itu, mengenai spesimen yang diperiksa pada Rabu pukul 12.00 WIB, terdapat 14.313 spesimen dengan jumlah akumulasi 278.411 spesimen yang telah diperiksa.

Dari 14.313 spesimen tersebut, dikonfirmasi terdapat 686 orang yang positif Covid-19 sehingga total kasus positif di Indonesia mencapai 23.851 orang.

Kemudian pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 150 orang sehingga total menjadi 6.057 orang.

Adapun yang meninggal dunia bertambah 55 orang sehingga total menjadi 1.473 orang.

Baca juga: Satu Warga Positif Covid-19, Gang Berisi 75 Warga di Denpasar Dikarantina

Yuri mengatakan, pentingnya pemeriksaan secara masif bagi para ODP dan PDP.

Dari pemeriksaan yang masif, maka otomatis berlanjut pada pada tracing atau penelusuran yang agresif hingga berujung isolasi yang ketat.

"Ini cara untuk mengurangi sumber penularan di masyarakat. Kita harus yakin di sekitar kita masih ada orang tanpa gejala, jadi kita harus tetap lindungi diri kita sendiri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com