Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Minta Maaf Covid-19 Belum Hilang Saat Lebaran

Kompas.com - 22/05/2020, 17:29 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta maaf karena virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 belum juga hilang hingga saat ini.

Padahal, sekarang sudah menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Hari besar umat Islam itu kemungkinan jatuh pada Minggu (24/5/2020) lusa.

"Kami pemerintah mohon maaf bahaya belum hilang. Untuk menghilangkan ini bukan hal yang mudah," kata Ma'ruf dalam video conference, Jumat (22/5/2020) sore.

Ma'ruf menyadari pandemi Covid-19 ini membuat ibadah dan tradisi umat Islam di hari raya menjadi terganggu. Silaturahmi tak bisa lagi dilakukan secara langsung.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Tak Gelar Open House pada Lebaran Tahun Ini

Umat Muslim juga tak bisa melakukan shalat Idul Fitri berjamaah di masjid atau lapangan terbuka.

Mantan Ketua MUI ini berharap umat Muslim bisa mengikuti imbauan pemerintah dengan shalat id di rumah masing-masing.

"Andaikata kita memaksakan untuk shalat id di masjid kemudian terjadi penularan, maka itu justru tak sesuai prinsip ajaran agama," kata Ma'ruf.

Selain soal masalah ibadah, Ma'ruf juga meminta maaf banyak masyarakat yang harus melewati Lebaran kali ini dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Masyarakat Shalat Idul Fitri di Rumah

Ia menyadari banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian dan penghasilan akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang ditetapkan pemerintah.

"Kami prihatin Hari Raya ini banyak saudara kita yang berhari raya dalam suasana yang prihatin. Karena memang hari raya kali ini dalam kesulitan ekonomi. Kami mohon kita semua bersabar dalam hadapi situasi seperti ini," kata dia.

Ma'ruf memastikan pemerintah terus berupaya menekan angka penularan virus corona. Di waktu bersamaan, pemerintah juga akan berupaya untuk memperbaiki kondisi perekonomian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com