Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Pandemi Covid-19, 12.758 WNI ABK Akan Pulang ke Tanah Air

Kompas.com - 04/05/2020, 18:06 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan, lebih dari 12.000 warga negara Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di sejumlah neagra akan pulang ke Indonesia. 

Mereka pulang karena terimbas pandemi Covid-19 global. 

Hal itu disampaikan Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo melalui video conference, Senin (4/5/2020).

"ABK akan kembali sebanyak 12.758 orang," ujar Doni.

Adapun berdasarkan data yang diterima Presiden, jumlah pekerja migran Indonesia yang telah kembali lantaran terimbas kebijakan penanganan virus corona sebanyak 89.000 orang.

Baca juga: Kisah Seorang WNI di Perancis Saat Lockdown, Jalani Kontrol Kehamilan Sendirian

Ia menambahkan, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas menginstruksikan agar Gugus Tugas mengawal kepulangan ABK dan pekerja migran dengan turut berkoordinasi menentukan titik kepulangan yang aman.

Pemerintah, kata Dono, akan menetapkan titik kepulangan yang sekaligus bisa dijadikan tempat isolasi dan observasi para ABK yang baru tiba di Indonesia.

"Presiden menugaskan bahwa pilih titik debarkasi yang memiliki kemampuan melakukan isolasi dan observasi kepada PMI (pekerja migran Indonesia) dan ABK yang kembali agar manajemen diatur dengan baik terintegrasi," ujar Doni.

"Baik oleh Kemenlu, Kemenkes, dukungan dari Polri, TNI, dan Gugus Tugas. Dalam 2 pekan ke depan kembali sekitar 17 kapal pesiar yang nantinya akan berlabuh di Priok dan Benoa," lanjut Doni.

Sebelumnya Presiden juga meminta jajarannya untuk mewaspadai potensi penyebaran virus corona Covid-19 dari pekerja migran yang kembali ke Indonesia. Pasalnya, jumlah pekerja migran ini tidak sedikit.

"Kita lihat bahwa pekerja migran Indonesia, laporan yang saya terima sudah 89.000 yang sudah kembali," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, lewat video conference, Senin (4/5/2020).

Baca juga: 16 WNI di Rusia Dipulangkan, Dari Mahasiswa Hingga Terapis

Jokowi menyebut, diperkirakan masih ada 16.000 pekerja migran lagi yang akan kembali ke Indonesia.

Untuk itu Jokowi meminta dilakukan protokol yang ketat bagi mereka. Setiap pekerja migran yang kembali harus dicek betul kesehatannya serta dipastikan menjalani karantina 14 hari.

"Ini betul-betul harus ditangani, dikawal secara baik di lapangan. Sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com