Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Daerah yang Terapkan PSBB adalah Episenter Covid-19

Kompas.com - 25/04/2020, 18:23 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, provinsi yang telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) merupakan episenter virus corona (Covid-19).

"Di Indonesia beberapa kota besar dengan kasus yang sangat tinggi itu adalah episenter, di daerah yang telah menerapkan PSBB itu adalah episenter, yang harus kita cermati dan kita pantau dengan baik," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (25/4/2020).

Berdasarkan hal tersebut, Yuri meminta masyarakat yang berasal dari wilayah episenter untuk menyadari bahwa dirinya berpotensi membawa virus corona ketika bepergian.

Baca juga: Jelang PSBB di Surabaya, Risma Sosialisasi ke Pasar Genteng

Ia pun meminta agar setiap orang yang berasal dari wilayah episenter melakukan isolasi diri selama 14 hari dan tetap berada di rumah.

"Setidaknya harus melakukan isolasi diri selama 14 hari dengan tetap di rumah dengan menggunakan masker dan menjaga jarak dan menjaga fisik mana kala berkomunikasi dengan orang lain," lanjut dia.

Pemerintah berupaya cermat memantau setiap orang yang bepergian dari wilayah episenter Covid-19 ini.

"Kita harus cermat untuk melakukan pemantauan pada setiap orang yang memiliki riwayat bepergian dari daerah episenter," kata Yuri.

Baca juga: [UPDATE 24 APRIL 2020] - Data Kasus Positif Covid-19 per Kelurahan di DKI Jakarta

Berdasarkan data pemerintah, Sabtu ini, wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi yakni DKI Jakarta dengan total 3.684.

Wilayah tertinggi kedua yakni Jawa Barat dengan 907 kasus. Kemudian, ketiga hingga kelima, berturut-turut Jawa Timur dengan 770 kasus, Jawa Tengah dengan 621 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 432 kasus.

Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia, hingga Sabtu ini, tercatat 8.607 orang. Dari jumlah itu, 720 pasien meninggal dunia, sedangkan 1.042 pasien dinyatakan sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com