Salin Artikel

Waspada, Daerah yang Terapkan PSBB adalah Episenter Covid-19

"Di Indonesia beberapa kota besar dengan kasus yang sangat tinggi itu adalah episenter, di daerah yang telah menerapkan PSBB itu adalah episenter, yang harus kita cermati dan kita pantau dengan baik," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (25/4/2020).

Berdasarkan hal tersebut, Yuri meminta masyarakat yang berasal dari wilayah episenter untuk menyadari bahwa dirinya berpotensi membawa virus corona ketika bepergian.

Ia pun meminta agar setiap orang yang berasal dari wilayah episenter melakukan isolasi diri selama 14 hari dan tetap berada di rumah.

"Setidaknya harus melakukan isolasi diri selama 14 hari dengan tetap di rumah dengan menggunakan masker dan menjaga jarak dan menjaga fisik mana kala berkomunikasi dengan orang lain," lanjut dia.

Pemerintah berupaya cermat memantau setiap orang yang bepergian dari wilayah episenter Covid-19 ini.

"Kita harus cermat untuk melakukan pemantauan pada setiap orang yang memiliki riwayat bepergian dari daerah episenter," kata Yuri.

Berdasarkan data pemerintah, Sabtu ini, wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi yakni DKI Jakarta dengan total 3.684.

Wilayah tertinggi kedua yakni Jawa Barat dengan 907 kasus. Kemudian, ketiga hingga kelima, berturut-turut Jawa Timur dengan 770 kasus, Jawa Tengah dengan 621 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 432 kasus.

Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia, hingga Sabtu ini, tercatat 8.607 orang. Dari jumlah itu, 720 pasien meninggal dunia, sedangkan 1.042 pasien dinyatakan sembuh.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/25/18235921/waspada-daerah-yang-terapkan-psbb-adalah-episenter-covid-19

Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke