Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi : Membuat Publik Tenang Tak Dilihat Sebagai Keputusan...

Kompas.com - 23/04/2020, 11:34 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menduga, masyarakat menilai pemerintah lamban dalam penanganan Covid-19 karena sejak awal pemerintah lebih dulu hendak menenangkan publik dengan mengambil kebijakan yang tidak ekstrem.

Namun ia menyayangkan tindakan pemerintah untuk tidak membuat publik panik justru tidak dilihat sebagai sebuah keputusan yang termasuk dalam skema penanganan Covid-19.

"Kita tidak ingin mengambil kebijakan itu dengan cara grusa-grusu. Yang mungkin dinilai oleh publik lamban itu di situ," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di acara Mata Najwa yang disiarkan, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Orasi Kebangsaan, PKS Kritik Kebijakan PSBB Lamban dan Tak Integratif

"Membuat publik tenang itu tidak dilihat sebagai sebuah keputusan. Itu sudah sebuah keputusan," lanjut dia.

Menurut Presiden Jokowi, sejak awal pemerintah selalu memberlakukan kebijakan yang terukur dalam menangani Covid-19.

Pemerintah juga telah menyediakan sumber daya yang cukup untuk melakukan uji spesimen menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk mengidentifikasi keberadaan virus corona di tubuh seseorang.

Baca juga: Fraksi PKS: Pemerintah Lamban Tangani Penyebaran Covid-19

Namun, pada awalnya banyak ahli yang meragukan kemampuan laboratorium di Indonesia untuk melakukan uji spesimen tersebut.

Faktanya, lanjut Presiden Jokowi, laboratorium di Indonesia mampu menguji spesimen menggunakan metode PCR.

"Banyak yang menyampaikan ahli-ahli bahwa itu tidak layak untuk melakukan uji PCR. Ya jangan seperti itu lah. Sampai sekarang pun kan enggak ada masalah," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com