Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Covid-19, Alasan PON di Papua Ditunda hingga Tahun Depan

Kompas.com - 23/04/2020, 11:20 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua sebagai dampak atas virus corona Covid-19.

Ajang olahraga yang semula akan digelar pada Oktober 2020 itu digeser pelaksanaanya ke Oktober 2021.

"Bapak Presiden memutuskan untuk pelaksanaan PON ke-20 di Papua yang tadinya direncanakan Oktober 2020 ditunda menjadi Oktober 2021," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, usai rapat dengan Presiden, Kamis (23/4/2020).

Baca juga: Ketua DPR Papua Dukung PON 2020 Ditunda, Anggaran Dialihkan untuk Penanganan Covid-19

Amali mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang mendasari penundaan ini.

Pertama, penyelesaian pekerjaan fisik venue yang masih berlangsung sampai dengan sebelum Covid-19, akhirnya harus tertunda karena wabah ini.

"Karena bahan-bahan sekarang ini sudah kurang tersedia, kemudian pendistribusian bahan-bahan untuk pembangunan yang didatangkan dari luar papua juga mengalami hambatan, sebagaimana kita tahu bahwa sekarang ini provinsi Papua memberlakukan penutupan," kata Amali.

Selain itu, tenaga kerja yang melakukan pekerjaan konstruksi sebagian juga didatangkan dari luar Papua.

Baca juga: Ketua DPR Papua Dukung PON 2020 Ditunda, Anggaran Dialihkan untuk Penanganan Covid-19

Selanjutnya, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah tentang pengadaan peralatan olahraga.

Pengadaan peralatan juga menjadi lebih sulit karena negara produsen juga terkena pandemi Covid-19.

"Sehingga mereka juga dalam produksinya terkendala. Belum lagi kalau kita bicara distribusi dan pengirimannya dan berbagai hal yang juga menyangkut itu," kata Zainudin Amali.

Selanjutnya dari sisi kesiapan kontingen. Dengan kondisi dan situasi Covid-19 ini, maka seluruh pelatihan yang terpusat di daerah juga terhenti.

"Sekarang ini mereka melakukan latihan secara mandiri tentu hanya untuk menjaga kebugaran saja," ujar dia.

"Untuk prestasi ysng maksimal, tidak bisa kita harapkan. Padahal kita tahu persis bahwa tujuan dari PONnitu adalah puncak prestasi olahraga di tingkat nasional," kata Amali.

Baca juga: Menpora: PON 2020 Belum Ditunda, Tunggu Keputusan Presiden

Selain itu, Zainudin Amali menyebutkan, Presiden Jokowi juga mempertimbangkan masukan dari Gubernur Papua dan rekomendasi Komisi X DPR.

"Saya kira, waktu satu tahun penundaan adalah yang ideal baik untuk persiapan infrastruktur, venue dan tempat penginapan maupun untuk persiapan kontingen serta pengadaan alatnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com