Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dompet Dhuafa Bangun RS Lapangan untuk Pasien Suspect Covid-19

Kompas.com - 07/04/2020, 20:26 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lembaga Filantropi Islam Dompet Dhuafa membangun Rumah Sakit (RS) Lapangan di samping RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur.

Direktur Utama RS Kartika Pulomas Wahyu Prabowo menjelaskan, RS Lapangan akan digunakan sebagai tempat transit sementara orang atau pasien suspect Covid-19, yaitu orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

“Rumah sakit ini untuk orang yang belum tentu positif Covid-19. Kami akan seleksi dulu di RS Lapangan untuk orang-orang yang suspect,” ujarnya, Sabtu (4/4/2020) sore.

Setelah itu, lanjut Wahyu, bila pasien memiliki semua gejala Covid-19 sesuai yang telah ditentukan WHO, maka akan dirujuk ke rumah sakit yang menangani Covid-19, yaitu ke RS Persahabatan atau Wisma Atlet.

“Hingga kini, RS Kartika Pulomas sendiri sudah banyak menangani pasien berstatus ODP dan PDP,” katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/4/2020).

Baca juga: Dompet Dhuafa Produksi dan Distribusikan Bilik Disinfektan ke RSD Wisma Atlet

Bahkan, pada Rabu (25/3/2020), RS Kartika menangani dua jenazah yang meninggal di RS Kartika Pulomas yang sebelumnya berstatus PDP.

Adapun, alasan pembentukkan RS Lapangan dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia yang kian hari kian meningkat.

Perlu diketahui, berdasarkan data terbaru yang dirilis pemerintah, hingga Selasa (7/4/2020), total terdapat 2.738 kasus positif Covid-19, 208 sembuh, dan 221 meninggal dunia.

“Kita tidak tahu ke depannya bisa jadi akan terjadi outbreak. Ledakan jumlah pasien bisa jadi semakin besar,” terangnya.

Ruang pemisah kasus Covid-19 dan lainnya

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan, RS Lapangan Dompet Dhuafa juga berfungsi untuk memisah kasus Covid-19 dengan kasus sakit lainnya, sehingga tidak bercampur dengan penyakit-penyakit lainnya.

Baca juga: Dompet Dhuafa Targetkan Pasang 1.000 Bilik Disinfektan

“Tujuannya supaya layanan di RS Kartika normal sebagaimana biasanya. Pasien maupun keluarga pasien merasa lebih aman dan nyaman,” terangnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, pemisahan ini dilakukan agar para tenaga medis dapat melayani pasien-pasien yang non-covid dengan normal.

“Dengan begitu, pasien juga merasa lebih nyaman dan aman,” jelas Wahyu.

Adapun, fasilitas ruangan Rumah Sakit Lapangan dibagi menjadi dua jenis, yaitu berupa tenda dan kontainer.

Jenis tenda difungsikan sebagai tempat transit pertama dan Unit Gawat Darurat (UGD). Lalu jenis kontainer akan difungsikan untuk isolasi, perawatan yang lebih lanjut, maupun laboratorium.

Untuk kapasitas, Wahyu menyebutkan, RS Lapangan memiliki luas 8,4x12 meter persegi dan akan dibangun sebanyak dua unit di sekitar gedung RS Kartika Pulomas.

Baca juga: Metode Tanam SRI, Upaya Dompet Dhuafa Jaga Sumber Pangan saat Pandemi Covid-19

“Kapasitasnya sekitar 30 bed ditambah satu ruang UGD. Saat ini sudah berdiri satu, satu lagi masih dalam proses pengadaan. Insyaallah minggu depan sudah mulai beroperasi,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com