Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Gugus Tugas Covid-19: RI Akan Produksi APD Berbahan Baku Lokal

Kompas.com - 06/04/2020, 15:11 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis ternyata paling banyak diproduksi di Indonesia.

Hal ini disampaikan Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, melalui konferensi video, Senin (6/4/2020).

Doni mengatakan, ke depannya Indonesia bisa memproduksi APD sesuai standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Jokowi Minta Anak Buah Pastikan APD Tak Tertahan di Pemda

"Ternyata APD paling banyak diproduksi di negara kita. Dan Alhamdulillah, nanti kami laporkan, kita sudah bisa ke depan memproduksi APD dengan bahan baku lokal berdasarkan sertifikat dari WHO," kata Doni.

Menurut Doni, sejumlah tenaga ahli dari Gugus Tugas Covid-19, perguruan tinggi dan Kemenkes berkoordinasi dengan WHO terkait pembuatan APD berstandar internasional di Indonesia.

APD buatan lokal itu, lanjut dia, sudah diperlihatkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Tadi sudah kami perlihatkan kepada bapak presiden bahwa, ini standar dan aman digunakan oleh para dokter, apabila ini bisa kita produksi secara massal dan kebutuhan domestik bisa kita penuhi, Insya Allah kita bisa mengirimkan APD ini ke beberapa negara yang hari ini sangat membutuhkàn," ucapnya.

Doni juga mengatakan, hingga Senin (6/4/2020), terdapat tambahan 105.000 set APD. Oleh karenanya, kata dia, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mulai tenang atas persediaan APD dalam negeri.

"Ada tambahan lagi, 105 ribu APD. Jadi dua hari terakhir saya relatif agak tenang, agak senang," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Alokasikan Rp 4,7 Miliar Bantu UMKM Produksi APD Tenaga Medis Covid-19

Lebih lanjut, Doni mengatakan, pengadaan alat-alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 seperti ventilator dan alat rapid test masih terus dilengkapi.

Ia mengakui, tidak mudah untuk mendapatkan alat rapid test dan masker, karena setiap negara berebut mendapatkannya.

"Karena ternyata hampir semua negara besar saat ini rebutan masker, rebutan rapid test, rebutan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com