Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Psikolog Dompet Dhuafa Jelaskan Pentingnya Manajemen Stres saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 04/04/2020, 15:13 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Psikolog Dompet Dhuafa Mayasita Darlina mengatakan, stres tidak boleh dibiarkan, melainkan harus dicari solusinya.

“Kenali tanda dan sumber masalahnya. Lakukan relaksasi atau stabilisasi emosi sebelum bereaksi. Setelah itu, baru pikirkan solusi dan jalankan,” kata Mayasita dalam keterangan tertulis.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam materi bertajuk Manajemen Stres sebagai salah satu bagian dari Dompet Dhuafa Cegah Tangkal (Cekal) coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Mayasita mengatakan, terdapat dua prinsip utama dalam manajemen stres, yaitu eustress yang memicu rangsangan menuju kejayaan dan distress yang memicu tekanan.

Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini agar Badan Tak Stres Saat Kerja di Rumah

Dalam mengenali tanda-tanda stres, sambung dia, terdapat empat zona yang perlu diketahui, yaitu hijau, kuning, oranye, dan merah.

Pada zona hijau, diri masih memiliki keterampilan mengatasi stres. Kategorinya tenang, tangguh, percaya diri, humoris, konsumsi makanan sehat, tidur cepat, dan aktif dalam lingkungan sosial.

Zona kuning adalah keadaan saat diri berada pada stres ringan yang normal dengan gejala cemas, sedih, marah, sensitif, pesimis, kehilangan minat, sulit konsentrasi, bahkan belanja berlebihan.

Sementara itu pada zona oranye, stres sudah merusak pikiran, tubuh, dan jiwa, dengan gejala kehilangan kontrol emosi, mimpi buruk, sulit tidur, obsesif, merasa bersalah, malu, dan panik.

Baca juga: 5 Cara Membantu Anak-anak Atasi Stres Selama Pandemi Virus Corona

Terakhir zona merah, yaitu saat diri mengalami stres berat atau sudah menjadi penyakit, yakni depresi dan ditetapkan profesional.

Tanda-tanda stres

Mayasita menambahkan, terdapat tiga hal yang dapat dilihat untuk mengenali tanda-tanda stres, yaitu psikologis, tingkah laku, dan fisik.

Dalam ciri psikologis, orang yang stres akan merasa cemas, depresi, sukar tidur, hingga burn out.

Pada ciri tingkah laku, timbul ketergantungan zat, misalnya rokok, ceroboh, mudah celaka, kehilangan selera makan, kekerasan, dan mudah tersinggung.

Sedangkan pada ciri fisik, timbul penyakit tekanan darah tinggi, sakit kepala, nyeri lambung, gangguan jantung, juga kanker.

Baca juga: Stres Ternyata Menular, Begini Cara Mencegahnya...

“Kenali pula tanda stres kerja dengan ciri menurunnya kinerja, meningkatnya kesalahan dan jumlah hari sakit, kurangnya semangat, dan perilaku menyerang," imbuh Mayasita.

Ia melanjutkan, ciri lain adalah kesulitan membuat keputusan, hilang kepedulian kepada orang lain dan perasaannya, merasa tidak mungkin membantu orang lain, serta merasa tidak mampu melakukan pekerjaan dengan baik.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com