KOMPAS.com – Psikolog Dompet Dhuafa Mayasita Darlina mengatakan, stres tidak boleh dibiarkan, melainkan harus dicari solusinya.
“Kenali tanda dan sumber masalahnya. Lakukan relaksasi atau stabilisasi emosi sebelum bereaksi. Setelah itu, baru pikirkan solusi dan jalankan,” kata Mayasita dalam keterangan tertulis.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam materi bertajuk Manajemen Stres sebagai salah satu bagian dari Dompet Dhuafa Cegah Tangkal (Cekal) coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Mayasita mengatakan, terdapat dua prinsip utama dalam manajemen stres, yaitu eustress yang memicu rangsangan menuju kejayaan dan distress yang memicu tekanan.
Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini agar Badan Tak Stres Saat Kerja di Rumah
Dalam mengenali tanda-tanda stres, sambung dia, terdapat empat zona yang perlu diketahui, yaitu hijau, kuning, oranye, dan merah.
Pada zona hijau, diri masih memiliki keterampilan mengatasi stres. Kategorinya tenang, tangguh, percaya diri, humoris, konsumsi makanan sehat, tidur cepat, dan aktif dalam lingkungan sosial.
Zona kuning adalah keadaan saat diri berada pada stres ringan yang normal dengan gejala cemas, sedih, marah, sensitif, pesimis, kehilangan minat, sulit konsentrasi, bahkan belanja berlebihan.
Sementara itu pada zona oranye, stres sudah merusak pikiran, tubuh, dan jiwa, dengan gejala kehilangan kontrol emosi, mimpi buruk, sulit tidur, obsesif, merasa bersalah, malu, dan panik.
Baca juga: 5 Cara Membantu Anak-anak Atasi Stres Selama Pandemi Virus Corona
Terakhir zona merah, yaitu saat diri mengalami stres berat atau sudah menjadi penyakit, yakni depresi dan ditetapkan profesional.
Mayasita menambahkan, terdapat tiga hal yang dapat dilihat untuk mengenali tanda-tanda stres, yaitu psikologis, tingkah laku, dan fisik.
Dalam ciri psikologis, orang yang stres akan merasa cemas, depresi, sukar tidur, hingga burn out.
Pada ciri tingkah laku, timbul ketergantungan zat, misalnya rokok, ceroboh, mudah celaka, kehilangan selera makan, kekerasan, dan mudah tersinggung.
Sedangkan pada ciri fisik, timbul penyakit tekanan darah tinggi, sakit kepala, nyeri lambung, gangguan jantung, juga kanker.
Baca juga: Stres Ternyata Menular, Begini Cara Mencegahnya...
“Kenali pula tanda stres kerja dengan ciri menurunnya kinerja, meningkatnya kesalahan dan jumlah hari sakit, kurangnya semangat, dan perilaku menyerang," imbuh Mayasita.
Ia melanjutkan, ciri lain adalah kesulitan membuat keputusan, hilang kepedulian kepada orang lain dan perasaannya, merasa tidak mungkin membantu orang lain, serta merasa tidak mampu melakukan pekerjaan dengan baik.