JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan Luhut Binsar Pandjaitan memastikan angkutan umum yang beroperasi untuk mudik Lebaran akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sesuai standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Khususnya terkait dengan menjaga jarak atau physical distancing," kata Luhut usai rapat terbatas terkait mudik dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (2/4/2020).
Luhut mencontohkan, bus antarkota yang biasanya dapat memuat 40 orang maka hanya boleh membawa 20 orang saja.
Baca juga: Luhut: Libur Nasional Lebaran Kemungkinan Dimundurkan ke Akhir Tahun
Kendati demikian, Luhut Pandjaitan mengakui hal ini bisa menyebabkan harga angkutan naik dua kali lipat.
"Ini akan berdampak pada harga-harga angkutan kalau memang ada juga yang mudik. Tentu harganya bisa melonjak," kata dia.
Oleh karena itu, Luhut mengimbau masyarakat tak perlu mudik. Menurut Luhut, pemerintah memang tak menerbitkan larangan bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman.
Baca juga: Luhut: Hanya China yang Berhasil Terapkan Lockdown
Namun, pemerintah mengimbau masyarakat tak melakukan itu karena bisa saja menulari keluarga dan kerabat di daerah asalnya.
"Jadi sekarang kami imbau kesadaran bahwa kalau Anda mudik, nanti bawa penyakit. Hampir pasti bawa penyakit. Kalau membawa penyakit itu di daerah ada yang meninggal, bisa keluargamu," kata dia.
Luhut juga menegaskan, pemudik harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari setelah tiba di kampung halamannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.