JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie menilai berbahaya jika akses ke desa tetap terbuka untuk para pemudik dari kota-kota besar.
Budi menyatakan bahwa desa harus dilindungi dari pemudik. Sebab, menurutnya, mudik Lebaran pasti akan melibatkan mobilisasi jutaan orang sehingga berpotensi menjadi medium penularan Covid-19.
Karena itu, ia mengatakan, pemerintah dalam waktu dekat akan menyiapkan aturan yang tegas soal larangan mudik.
Baca juga: Kapolri Siapkan Skenario Hadapi Arus Mudik di Tengah Wabah Corona
"Jika akses ke desa dibuka, risikonya bisa hancur semua struktur sosial dan struktur produksi kita sebagai bangsa," kata Budi melalui keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020).
Budi menyatakan, desa merupakan pusat produksi untuk mensuplai barang-barang kebutuhan dasar khususnya pangan ke kota.
Ia menilai jika proses produksi bahan-bahan pokok dan pangan di desa lumpuh lantaran mewabahnya Covid-19, barang pokok dan pangan di kota terancam tak tersedia.
Baca juga: Mudik di Tengah Corona, Luhut Sebut Tarif Angkutan Bakal Mahal
Karena itu menurut dia, desa harus mempertahankan posisinya sebagai pusat produksi bahan pangan bagi kota di masa pandemik ini.
"Desa harus tetap menjadi lumbung pangan jika pergerakan ekonomi dan produksi di kota melambat atau lumpuh seperti belakangan ini," tutur dia.
"Seluruh kepala desa, perangkat desa, relawan desa dan seluruh warga desa sudah siap dan mengantisipasi serius soal wabah Covid-19. Tapi bebannya jangan ditambah dengan arus mudik. Desa harus kita lindungi dari para pemudik," lanjut Budi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan