Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Aplikasi untuk Melacak Sebaran Penularan Virus Corona

Kompas.com - 27/03/2020, 21:45 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah mempersiapkan aplikasi perangkat lunak khusus terkait penanganan Covid-19 yang tengah mewabah di Tanah Air.

Aplikasi tersebut akan dijadikan sumber data pemerintah pusat untuk memonitor dan melacak sebaran penularan virus corona.

Baca juga: UPDATE: Pasien Tambah 153, Total Ada 1.046 Kasus Covid-19 di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, aplikasi tersebut akan berguna bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang terpadu dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Dengan aplikasi tersebut, diharapkan sebaran penularan Covid-19 di Indonesia dapat diminimalkan dan penanganan dapat dilakukan secara lebih fokus serta optimal,” ujar Muhadjir dalam rapat koordinasi tingkat menteri penanganan Covid-19 lewat video conference, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: UPDATE: Total Pasien Covid-19 Meninggal 87 Orang, Bertambah 9

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, aplikasi yang dirancang tersebut akan segera siap untuk digunakan.

Penggunaannya, kata Luhut, akan berkolaborasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 baik di tingkat pusat maupun di daerah.

“Kalau itu sudah jadi nanti kita bisa melihat, tracing yang kena virus ini. Kita juga bisa tahu rumah sakit, jumlah tempat tidur, di mana saja, berapa yang terinfeksi dan seterusnya," kata dia.

Baca juga: UPDATE 27 Maret: Pasien Sembuh dari Covid-19 Bertambah Jadi 46 Orang

Oleh karena itu, aplikasi tersebut nantinya dapat dijadikan landasan pemerintah untuk mengambil kebijakan penanganan Covid-19.

Adapun per Jumat (27/3/2020), kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai angka 1.046 kasus dengan rincian 913 dalam perawatan, 46 sembuh, dan 87 meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com