Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai, BNN, dan Polri Ungkap Penyelundupan Sabu dalam Bungkus Teh China

Kompas.com - 11/03/2020, 15:55 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Polri, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap empat penyelundup narkotika di Dumai dan Batam, Sabtu (7/3/2020).

Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi menuturkan, tim awalnya meringkus dua tersangka berinisial RY dan SS di Pelabuhan Wilmar, Dumai, Riau.

"Dari hasil tangkapan tersebut, kita mendapat 16 paket sabu, kurang lebih 1 paketnya 1 kilogram. Dan masih dalam sindikat dan asal barang yang relatif sama dengan sindikat sebelumnya, kalau kita lihat bungkusnya adalah kemasan teh China," ungkap Heru saat konferensi pers di kantornya, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Siap Edarkan 1 Kilogram Sabu, Dua Pemuda Ditangkap di Parkiran Minimarket

Selain itu, dari RY dan SS, tim mengamankan delapan paket sabu seberat delapan kilogram dan empat paket ekstasi berisi sekitar 23.000 butir.

Kemudian, tim melakukan pengembangan dan menangkap dua tersangka lagi berinisial F dan S.

Kedua anggota jaringan Malaysia-Batam-Jakarta tersebut ditangkap di Batam pada hari yang sama.

Berdasarkan keterangan polisi, F berperan menyediakan transportasi dan S sebagai penerima serta penyimpan barang.

Dari keduanya, tim menyita lima bungkus sabu berwarna kuning dan satu bungkus sabu dalam kemasan teh China.

Baca juga: Tertangkap, Pengedar Sabu Ini Mengaku Dikendalikan dari Lapas

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Krisno Siregar mengungkapkan, para tersangka dikendalikan oleh seorang narapidana di Lapas Cipinang.

Krisno menuturkan, pihaknya sudah mengajukan surat untuk memeriksa napi tersebut.

"Iya (dikendalikan napi dari lapas). Kita baru ajukan surat ke Lapas Cipinang," ujar Krisno di lokasi yang sama.

Menurut dia, napi tersebut mendekam di lapas untuk kasus yang sama yaitu terkait narkoba.

Sementara itu, pihak Wilmar menyatakan bahwa penyitaan sabu-sabu tersebut dilakukan bukan di Pelabuhan Wilmar, melainkan di sebuah pelabuhan tikus di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai yang jaraknya 15 km dari Pelabuhan Wilmar di Dumai.

"Kami juga telah memperoleh klarifikasi dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kantor Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Dumai, yang tidak pernah mengeluarkan pernyataan penyitaan sabu-sabu tersebut dilakukan di Pelabuhan Wilmar," kata Head of Corporate Affairs Wilmar Johannes Maria.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com