Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Ada 104 Spesimen Suspect Virus Corona di Indonesia, 102 Negatif

Kompas.com - 17/02/2020, 12:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, hingga Senin (17/2/2020), sudah ada 104 spesimen dari suspect virus corona di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 102 spesimen dinyatakan negatif terinfeksi virus corona. Sedangkan 2 spesimen masih dikaji.

"Sampai saat ini sudah ada 104 spesimen. 102 negatif. 2 masih proses," ujar Muhadjir di Gedung Bina Graha Kantor Staf Pfesiden (KSP), Jakarta, Senin (17/2/2020).

Baca juga: Update Virus Corona 17 Februari: 1.775 Meninggal dan 71.334 Terinfeksi

Muhadjir mengatakan, pemerintah terus melakukan observasi terhadap orang yang menunjukkan gejala yang mirip saat terinfeksi dengan virus corona, terutama bagi mereka yang baru pulang dari dataran China dan sejumlah negara yang warganya terinfeksi virus tersebut.

Karenanya, setiap hari Kementerian Kesehatan terus menerima spesimen suspect virus corona dari seluruh Indonesia untuk diteliti.

"Ini untuk memastikan sampai sekarang kita masih nol, dan mudah-mudahan, yang terjangkit corona virus di Indonesia (tetap nol)," lanjut Muhadjir.

Baca juga: 40 Warga AS di Kapal Pesiar di Jepang Tertular Virus Corona

Untuk diketahui, di beberapa daerah masih terdapat sejumlah suspect virus corona.

Di antaranya seorang pasien suspect corona di RSUD Ir Soekarno Kepulauan Bangka Belitung dipastikan menjalani perawatan isolasi hingga hasil uji laboratorium dinyatakan negatif.

Pasien yang tercatat berusia 71 tahun itu dilarikan ke RSUD setelah mengalami demam dan panas pada H-1.

Selain itu, ada pula spesimen suspect virus corona yang masih diteliti dari RSUD Magretti, Saumlaki, Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com