Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-observasi, Ini Rangkaian Pemulangan 238 Warga dari Natuna

Kompas.com - 13/02/2020, 18:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk memulangkan 238 warga yang diobservasi di Natuna setelah dievakuasi dari Wuhan, Cina, Sabtu (15/2/2020) mendatang.

Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, rangkaian pemulangan akan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan terakhir pada Sabtu pagi.

"Hari Sabtu pagi adalah pengecekan kesehatan terakhir, setelah itu kita akan menyiapkan mereka untuk bisa persiapan bisa kembali ke Jakarta," kata Yuri dalam telekonferensi dengan wartawan, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: WNI yang Diobservasi di Natuna Paling Banyak asal Jawa Timur

 

Yuri mengungkapkan, pada Sabtu pagi, tiga pesawat TNI Angkatan Udara akan berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju Natuna untuk menjemput para warga yang diobservasi.

Tiga pesawat itu terdiri dari dua unit pesawat Boeing dan satu pesawat Hercules. Tiga pesawat itu adalah pesawat yang juga mengangkut ke-238 warga dari Batam ke Natuna setelah dievakuasi dari Wuhan, dua pekan lalu.

Menurut rencana, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo akan menumpangi pesawat tersebut menuju Natuna.

"Jadi masih terbang satu jam lewat dikit, masih pagi sampai di Natuna," ujar Yuri.

Baca juga: Kemenkes Sebut 238 Warga yang Akan Dipulangkan dari Natuna dalam Kondisi Sehat

Adapun warga yang akan dipulangkan itu akan menaiki pesawat pada Sabtu siang setelah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan dan makan siang.

Yuri mengatakan, ada kemungkinan ke-238 itu pulang diiringi dengan prosesi adat dari warga setempat.

"Ada keinginan dari anggota DPR, menangkap aspirasi masyarakat Natuna, nanti ada prosesi kecil di bandara secara adat untuk melepas kembali ke Jakarta," kata Yuri.

Baca juga: Mengintip Aktivitas Karantina WNI di Natuna, Cukur Rambut, Karaoke hingga Permainan Tradisional

Setibanya di Halim, ke-238 warga itu akan disambut oleh anggota Komisi IX DPR dan perwakilan pemerintah daerah masing-masing.

Yuri mengatakan, mereka tidak perlu mengikuti proses atau pemeriksaan lanjutan di Halim dan dapat langsung bertemu dengan keluarganya atau perwakilan pemerintah daerahnya untuk kembali ke tempat tinggal mereka.

"Saya yakin 12 orang yang (dari) Jakarta begitu selesai (di) Halim langsung ngabur semuanya pakai taksi online pulang ke rumah karena memang tidak ada lagi yang harus ditakuti," ujar Yuri.

Baca juga: Besok, DPR ke Natuna Cek Observasi WNI Pascaevakuasi dari Wuhan

Adapun setelah ke-238 warga sudah bisa kembali ke daerahnya masing-masing, hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna yang sempat ditinggali 238 warga tersebut akan ditutup untuk didisinfektasi.

"Pekerjaan kita belum selesai karena saya harus melakukan disinfektasi hanggar yang dipakai kemarin lalu kita close 3-7 hari," kata Yuri lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com