Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Raharja: 2019, Santunan Diberikan Rata-rata 38 Jam Setelah Kecelakaan

Kompas.com - 05/02/2020, 19:16 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo mengungkapkan, pihaknya dapat memberikan santunan kepada korban meninggal dunia dalam waktu rata-rata 38 jam sejak terjadinya kecelakaan pada tahun 2019.

Sepanjang tahun kemarin, Budi menuturkan, Jasa Raharja telah menyalurkan bantuan kepada korban kecelakaan maupun ahli waris sebanyak Rp 2,7 triliun.

"Pada tahun 2019, Jasa Raharja dapat memberikan santunan kepada korban meninggal dunia rata-rata dalam waktu satu hari 14 jam sejak terjadinya kecelakaan," ucap Budi di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2020).

"Dalam waktu 24 menit, sejak berkas pengaduan santunan lengkap diterima petugas Jasa Raharja, santunan sudah dapat direalisasikan," kata dia.

Baca juga: Ingin Klaim Asuransi Jasa Raharja, Begini Caranya

Hal itu diungkapkan Budi saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Polri terkait pemanfaatan sistem online data kecelakaan lalu lintas dan data kendaraan.

Menurut dia, kecepatan pelayanan terhadap korban kecelakaan tak lepas dari kerja sama yang berlanjut dari tahun 2015.

"Kami khususnya dari Jasa Raharja bisa memanfaatkan data secepatnya terkait laporan polisi yang kita lakukan secara online. Sehingga ini juga bisa mempercepat dari Jasa Raharja memberikan kepastian jaminan kepada korban, baik korban meninggal maupun luka-luka," tuturnya.

Baca juga: Jasa Raharja: Santunan Korban Kecelakaan Tol Purbaleunyi Segera Diberikan

Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis pun mengapresiasi kerja sama tersebut.

Idham Azis berharap agar kerja sama itu dapat terlaksana dengan baik.

"Kita berharap ke depan rekan Jasa Raharja dan Polri bisa melaksanakan kegiatan ini sampai ke wilayah-wilayah, khususnya mengenai penanganan korban kecelakaan lalin yang terjadi di semua daerah, secepatnya bisa diberikan atau dibayarkan santunannya," kata Idham di lokasi yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com