Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Berkelakar soal Vetiver dan Penyanyi Dangdut Vety Vera...

Kompas.com - 04/02/2020, 10:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Dalam pidato pembukaannya, Jokowi sempat berkelakar saat memperkenalkan vetiver atau akar wangi.

Vetiver merupakan tumbuhan berakar panjang di dalam tanah, sehingga mampu menahan tanah agar tak longsor.

Jokowi berseloroh nama tumbuhan ini mirip dengan nama seorang penyanyi dangdut, Vety Vera. Ia lalu meminta peserta Rakornas BNPB tak salah membedakan antara vetiver dan Vety Vera

"Vetiver, bukan Vety Vera, beda itu. Di sini mungkin pada lebih kenal dengan Vety Vera," seloroh Jokowi yang lantas disambut tawa peserta Rakornas.

Baca juga: Di Lokasi Bekas Longsor di Bogor, Jokowi Tanam Vetiver

Jokowi mengatakan, vetiver ampuh menahan longsor karena dalam setahun penanaman, akarnya bisa tumbuh 50 sentimeter hingga 1 meter ke dalam tanah. Sedangkan dalam 2 tahun, akarnya sudah bisa tumbuh 2-3 meter.

Meski vetiver ampuh dalam menahan tanah, Jokowi berpesan agar lokasi yang berpotensi longsor tak hanya ditanami tumbuhan tersebut. Jokowi juga meminta BNPB, instansi terkait, dan masyarakat juga menanam tanaman bernilai ekonomi seperti buah-buahan.

Dengan demikian, Jokowi berharap masyarakat tetap bisa mengambil keuntungan ekonomi dengan mereboisasi lahan miring di lingkungan mereka. Dan juga tanaman vetiver yang telah ditanam tak dicabut sehingga tetap ada untuk menahan tanah longsor.

"Kemarin (di lokasi bekas longsor) kita tanam pohon jengkol, durian, sengon, pete. Ekonomi ambil dari situ biar enggak ambil dari vetivernya," kata Jokowi.

Baca juga: Akhir Januari, Proyek Percontohan Penanaman Vetiver di Sukajaya Mulai Berjalan

Presiden Joko Widodo membuka Rakornas BNPB di Sentul, Bogor, Jawa BaratKOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM Presiden Joko Widodo membuka Rakornas BNPB di Sentul, Bogor, Jawa Barat

Sebelumnya, Presiden Jokowi menanam vetiver di bekas lokasi longsor di Desa Pasir Madang, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020).

Jokowi mengatakan, tumbuhan tersebut ampuh mencegah longsor karena memiliki akar yang panjangnya bisa mencapai 4-6 meter ke dalam tanah.

"Ya ini kita termasuk mengedukasi masyarakat agar tanaman vetiver, sereh wangi tidak dicabut karena ada nilai ekonominya," ujar Jokowi.

Ia pun meminta semua pihak mulai mereboisasi lahan di hulu untuk mencegah terjadinya banjir dan longsor.

Jokowi mengatakan, pencegahan bencana tak hanya bisa dilakukan dengan membangun sejumlah infrastruktur di hilir, tetapi juga harus dibarengi dengan memperbaiki kerusakan di hulu.

Karenanya, ia meminta semua pihak mulai dari pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan masyarakat mulai memikirkan langkah-langkah reboisasi di daerah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com