JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meyakini ahli kesehatan dalam negeri mampu menangani Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
"Sesuai dengan protapnya mereka, WNI yang dievakuasi kan kemudian akan dikarantina selama 14 hari, proses karantina itulah kita percaya seluruh ahli-ahli kesehatan kita akan mampu menyelesaikan hal tersebut," ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).
Hasto mengatakan apa yang sudah dilakukan pemerintah menunjukan koordinasi yang komprehensif, detail, dan terencana dalam mengevakuasi WNI.
Baca juga: PDIP Dukung Langkah TNI Kirim Satgas Garuda ke Australia untuk Bantu Padamkan Karhutla
Pihaknya juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Kementerian Luar Negeri hingga Kementerian Kesehatan dalam rangka memulangkan WNI dari Negeri Tirai Bambu.
Dia menambahkan, dalam penanggulangan virus corona, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menaruh perhatian atas upaya preventif pemerintah.
Hal itu dibuktikan dengan akan dikeluarkannya surat edaran PDI-P yang ditujukan ke semua kader untuk bersama-sama mengantisipasi virus corona.
"Yang jelas kita harus jaga seluruh kesehatan masyarakat, untuk itu mari kita jaga kebersihan, gizi yang cukup dan itu tidak harus yang mahal-mahal, itu bisa kita peroleh secara berdikari," kata Hasto.
Baca juga: Ketua DPR Minta Pemerintah Sosialisasi Kedatangan WNI Wuhan ke Warga Natuna
Diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar China.
Melansir dari SCMP, korban jiwa akibat virus yang awalnya menyebar di Wuhan China tersebut sudah 213 hingga Kamis (30/1/2020) dengan 42 kasus terbanyak terjadi di Provinsi Hubei.
Dari 30 kematian baru yang dilaporkan, 30 di antaranya ada di Wuhan yang merupakan bagian dari Provinsi Hubei dan merupakan pusat wabah menurut komisi kesehatan Hubei.
Hingga Jumat (31/1/2020) siang, setidaknya 21 negara telah mengonfirmasi penemuan jumlah kasus virus 2019-nCov di wilayahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.