Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kim Teng, Penyelundup Senjata Ulung demi Kemerdekaan RI

Kompas.com - 20/01/2020, 06:05 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tang Kim Teng atau biasa disapa Kim Teng harus kucing-kucingan dengan kapal patroli Belanda saat berjuang meraih kemerdekaan Indonesia.

Kim Teng merupakan salah satu pahlawan perjuangan kemerdekaan Indonesia berlatar belakang etnis Tionghoa.

Pria kelahiran Singapura tersebut sukses menyelundupkan senjata dan perbekalan ke Indonesia dari tanah kelahirannya itu melalui jalur laut.

"Kim Teng berulang kali berhasil menyelundupkan senjata dari Singapura ke Pekanbaru," tulis Iwan Santosa dalam bukunya yang berjudul Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran sejak Nusantara Sampai Indonesia.

Baca juga: Cerita Tan Jin Sing, Bupati Yogyakarta Keturunan Tionghoa: Intrik Keraton hingga Perang Diponegoro

Meskipun lahir di Singapura, Kim Teng tetap rela berjuang untuk Indonesia.

Dalam bukunya, wartawan Kompas tersebut menuliskan bahwa perjuangan Kim Teng berawal dari ajakan sahabatnya.

Dua sahabatnya, yakni Tan Teng Hun dan Hasan Basri, meminta Kim Teng untuk membantu perjuangan Indonesia.

Kim Teng kemudian menjadi anak buah Letnan Satu (Lettu) RA Priodipuro di Resimen IV Riau.

Selama bertugas, Kim Teng mengurusi soal perbekalan, antara lain amunisi, bahan peledak, senjata, pakaian tentara, dan kebutuhan anggota lainnya.

Baca juga: Kisah John Lie, Perwira TNI Keturunan Tionghoa yang Kerap Lolos dari Kepungan Belanda

Tak hanya itu, ia juga bertugas sebagai mata-mata Indonesia.

Tantangan

Kim Teng mengalami kesulitan ketika Agresi Militer I dan II Belanda berlangsung.

Untuk dapat lolos dari penjagaan Belanda di perairan rute Riau-Singapura, Kim Teng harus menyamar sebagai pedagang.

Suatu ketika, ia hampir tertangkap basah membawa senjata yang disembunyikan dalam tumpukan garam curah.

Beruntung, Kim Teng terselamatkan dengan sepucuk surat pengantar sehingga kapalnya tidak jadi digeledah.

"Isi kapal nyaris digeledah, kalau saja kapal itu tidak membawa surat pengantar Konsul Belanda di Singapura," tulis Iwan.

Baca juga: Menelusuri Sejarah Awal Masuknya Masyarakat Tionghoa di Indonesia...

Bukan hanya sekali. Kim Teng diketahui beberapa kali harus berhadapan dengan Angkatan Laut Belanda, yaitu pengawal pantai RP Belanda dan P-8 Kapal Perusak di perairan Selat Malaka.

Kegigihannya itu pun membuat Kim Teng semakin mendapat kepercayaan dari rekan seperjuangannya.

Kedai kopi Kim Teng di Pekanbaru. Kedai kopi Kim Teng di Pekanbaru.
Setelah masa perjuangan usai, Kim Teng membuka kedai kopi yang kini menjadi salah satu kuliner populer di Pekanbaru, Riau.

Saat ini, Kedai Kopi Kim Teng menjadi salah satu tujuan wisata kuliner yang terkenal dan dianggap harus dikunjungi jika berwisata di Pekanbaru, Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com