Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Tito Karnavian Bertemu 9 Sekjen Parpol, Apa yang Dibahas?

Kompas.com - 08/01/2020, 10:26 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sekretaris jenderal (sekjen) partai politik yang lolos ke DPR mendatangi Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jalan Medan Merdeka Utara Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).

Dijadwalkan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengundang sembilan sekjen parpol dalam sebuah acara informal, pukul 08.30 WIB.

Sembilan parpol itu adalah, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKB, PAN, PKS, Nasdem, dan PPP.

Pantauan Kompas.com, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani dan Sekretaris Partai Demokrat Hinca Pandjaitan tiba di Kantor Kemendagri.

Arsul mengatakan, undangan Mendagri Tito Karnavian kepada sekjen-sekjen paprol dalam rangka silaturahim.

"Tentu dalam undangan tidak secara spesifik akan materi apa yang dibicarakan, tapi saya kira ini lebih bermakna sebagai silahturahim antara pimpinan parpol yang diwakili sekjen-sekjen, dengan pak Mendagri baru," kata Arsul.

Baca juga: Dapat Dana Bantuan Parpol Rp 1,8 Miliar, PAN Gunakan untuk Benahi Partai

Kendati demikian, Arsul mengatakan, tak menutup kemungkinan ada tiga hal yang akan disinggung dalam pertemuan.

Pertama, terkait wacana revisi Undang-Undang tentang Partai Politik, termasuk usulan peningkatan dan pengelolaan dana bantuan partai politik (Banpol).

"Kan ada wacana merevisi UU parpol, apalagi yang terkait dengan peningkatan dana banpol, yang direkomendasikan LIPI dan KPK. Nah tetapi LIPI dan KPK dalam rekomendasinya itu kan juga merekomendasikan juga adanya perubahan dalam UU parpol," ujarnya.

Baca juga: Bawaslu Dorong Revisi UU Pemilu dan Pilkada Selesai 2021

Kedua, menurut Arsul, kemungkinan pembicaraan akan mengarah pada revisi Undang-Undang Pemilu. Hal ini, kata dia, bertujuan agar Mendagri dapat mengetahui posisi awal parpol terkait revisi UU Pemilu.

Terakhir, Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, tak menutup kemungkinan para sekjen dan Mendagri Tito membicarakan tentang penyelenggaraan Pilkada serentak 2020.

"Yang ketiga kemungkinan nanti dibicarakan juga soal pilkada serentak 270 daerah, itu yang akan berlangungsung di bulan September 2020. Saya kira itu di sekitar itu saja," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com