Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Minta Anak Muda Indonesia Tak Cepat 'Mellow' Ketika Gagal

Kompas.com - 07/01/2020, 11:58 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta anak-anak muda Indonesia tidak cepat bersedih apabila cita-citanya belum terwujud.

Jika terus berusaha, Menurut Megawati, pasti akan ada saja jalan baru untuk terus berprestasi dan menggapai cita-cita tersebut.

Oleh karenanya, ia mendorong anak-anak muda terus bersemangat dan berjuang.

"Harusnya punya fighting, spirit. Itu yang harus ada, karena keberhasilan pasti ada sepanjang harapan masih ada," kata Megawati melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/1/2020).

Baca juga: Potret Toleransi di Timika, Anak Muda Hindu, Budha, dan Islam Amankan Misa Natal

"Poin saya, seringkali anak muda saya lihat putus asa. Terus apa ya, kalau sekarang anak muda bilang 'mellow' ya. Lah kenapa ya mesti begitu?," lanjut Presiden kelima RI itu.

Megawati mengaku dirinya tak asal bicara. Sebagai putri proklamator RI, mantan presiden dan kini memimpin partai politik pemenang pemilu 2019, jalan Megawati tidak mulus-mulus saja.

Awalnya, Megawati bercita-cita menjadi seorang peneliti. Oleh karena itu, ia mengambil jurusan pertanian di Universitas Padjajaran Bandung.

Baca juga: Mahfud MD: Anak Muda Sekarang Ingin Ikut Partai Islam tetapi Tetap Keren

Namun, karena kondisi sosial politik dengan munculnya rezim Orde Baru, Megawati tidak sampai selesai mengarungi pendidikan pertaniannya.

Megawati kembali berkuliah, tetapi bukan di jurusan yang sama. Melainkan jurusan psikologi di Unversitas Indonesia. Namun demikian, studi itu lagi-lagi tidak selesai.

Walau tidak menyelesaikan studinya, Megawati mengaku tidak berhenti mengasah kemampuan penelitiannya. Ia terus belajar hingga akhirnya sampai pada titik yang sekarang.

"Sebetulnya, inginnya di situ (bidang pertanian dan psikologi) bisa menjadi peneliti. Tapi rupanya ya lain lagi. Saya peneliti politik lah sekarang. Jadi ya begitulah," ujar Mega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com