Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shower hingga Lapangan Tenis Jadi Fasilitas Napi Korupsi di Lapas Cibinong

Kompas.com - 28/12/2019, 21:18 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Lapas Klas II A, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (28/12/2019).

Dalam sidak yang dipimpin Komisioner Ombudsman, Adrianus Meliala ini, tercatat sejumlah temuan yang menjadi sorotan.

Salah satunya adalah keberadaan fasilitas shower di kamar mandi dalam sel narapidana kasus korupsi.

Kompas.com berkesempatan untuk mengikuti sidak tersebut.

Saat tiba di lokasi, rombongan media langsung diajak masuk ke dalam kompleks Lapas Klas II A Cibinong, tepatnya ke Blok Bravo yang menjadi tempat para narapidana kasus korupsi.

Baca juga: Ombudsman Temukan Dugaan Ada Perlakuan Khusus untuk Napi Korupsi di Lapas Cibinong

Dinding bangunan blok ini didominasi cat putih terang. Di dalam bangunan, terdapat sel-sel tahanan untuk para narapidana kasus korupsi.

Pantauan Kompas.com, dalam satu sel tahanan dihuni oleh satu orang narapidana.

Hal itu diperkuat dari papan nama yang ada di depan setiap sel dan keterangan petugas lapas.

Berdasarkan keterangan dari papan tersebut, salah satu tahanan yang menempati blok Bravo adalah tersangka kasus korupsi dalam pengadaan bus Transjakarta, Udar Pristono.

Namun, saat media berkunjung ke Blok Bravo, sosok Udar tidak terlihat. Pintu selnya tampak tertutup.

Baca juga: Terlalu Luas, Sel Setya Novanto di Lapas Sukamiskin Dirombak


Adrianus sempat meminta untuk dibukakan dua sel lain di blok tersebut. Saat dibuka, di salah satu sel terlihat ada satu tempat tidur, satu lemari, satu rak barang dan kamar tampak dilapisi wallpaper.

Selain itu, kamar di dalam kamar juga ada satu kamar mandi pribadi yang dilengkapi dengan shower.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com