Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formappi Sebut Kebiasaan Bolos Rapat Masih Melekat di DPR 2019-2024

Kompas.com - 20/12/2019, 09:00 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai kebiasaan bolos rapat paripurna masih tampak dalam keanggotaan DPR periode 2019-2024.

Padahal, menurut Peneliti Formappi Bidang Pengawasan M Djadijono, masa sidang DPR baru saja berlangsung selama sekitar 56 hari.

"Meski pun tampak banyak anggota DPR baru yang komitmen tingkatkan kualitas dan kinerja lembaga ini untuk lima tahun ke depan, tapi kalau kita lihat tingkat kehadiran anggota DPR di dalam rapat paripurna ternyata tidak mencapai angka signifikan, meski masih lebih baik dari periode sebelumnya," kata Djadijono di kantor Formappi, Matraman Raya, Jakarta Timur, Kamis (19/12/2019).

"Sifat-sifat bolos dan mangkir dari sidang masih melekat pada anggota DPR periode ini," imbuh dia.

Baca juga: Setengah Jumlah Anggota DPR Bolos Sidang Paripurna Sebelum Masa Reses

Ia mengatakan, kebiasaan para anggota dewan bolos rapat ini dapat mencederai demokrasi. Alasannya, kadang ada keputusan-keputusan dalam rapat paripurna yang ditentukan melalui sistem voting.

"Kalau rapat paripurnanya akan digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan bedasarkan suara terbanyak per anggota tentu ini akan mencederai demokrasi," kata dia.

"Meski pun ada cara-cara lain yang dipilih pimpinan DPR untuk mengesahkan keputusan-keputusan yang akan diambil. Ada berdasarkan fraksi jumlah absen yang ditanda tangan meskipun fisik tak terlihat di ruang sidang lebih dari cukup di forum 50 persen plus 1," ujar Djadijono.

Baca juga: 270 Anggota DPR Bolos, Sidang Paripurna Molor Sejam

Menurut dia, apa yang dipertontonkan DPR ke publik lewat minimnya kehadiran di rapat paripurna itu tak elok.

Djadijono sempat menyinggung soal kehadiran anggota dewan di rapat paripurna penutupan sidang pada Selasa (17/12/2019), yaitu hanya 357 dari 575 anggota.

"Sebagai awal masa keanggotaan kalau banyak yang mangkir dan bolos itu juga langkah awal yang tidak elok. Ke depan mudah-mudahan tidak diulangi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com